Sanaa, MINA – Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengungkapkan pada hari Jumat (20/8), tiga juta anak Yaman tidak dapat mendaftar di pendidikan tahun ini karena konflik yang sedang berlangsung di negara tersebut.
Katharina Ritz, Kepala Delegasi ICRC di Yaman, mengunggah di Twitter: “Dengan dimulainya tahun ajaran di Yaman, jangan lupa bahwa konflik telah menghancurkan ratusan sekolah dan membuat hampir tiga juta anak tidak dapat mengikuti pendidikan tahun ini. Anak-anak Yaman, seperti semua anak, harus kembali ke sekolah,” MEMO melaporkan.
Pada 8 Agustus, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa 8,1 juta anak Yaman memerlukan bantuan pendidikan darurat. Sepekan yang lalu, tahun ajaran baru dimulai di Yaman di tengah kondisi kehidupan dan kesehatan yang sangat sulit.
Selama hampir tujuh tahun, Yaman telah menjadi panggung perang yang telah merenggut nyawa 233.000 orang, sementara 80 persen penduduk (berjumlah 30 juta orang) menjadi bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup dalam krisis kemanusiaan terburuk. di dunia, menurut PBB.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Konflik ini semakin diperumit oleh fakta bahwa ia memiliki ekstensi regional. Sejak Maret 2015, koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi telah melakukan operasi militer untuk mendukung pasukan pemerintah melawan Houthi yang didukung Iran, yang menguasai beberapa provinsi, termasuk ibu kota, Sanaa. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun