Ramallah, MINA – Bangsa Palestina pada Ahad (11/11) memperingati 14 tahun wafatnya pemimpin ikonik Yasser Arafat.
Arafat yang selama puluhan tahun mewujudkan perjuangan kemerdekaan, meninggal di usia 75 tahun di sebuah rumah sakit Perancis pada 11 November 2004.
Israel telah dituduh meracuni Arafat, tetapi pemerintah Yahudi itu menyangkalnya.
Pada tahun 2012, makamnya digali untuk tes, tetapi penyelidikan Perancis berikutnya tidak menemukan bukti adanya keracunan.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Namun, pakar dari Swiss bagaimanapun mengatakan, mereka menemukan unsur radioaktif berbahaya Polonium-210 terkonsentrasi pada jenazah Arafat
Pengganti Arafat, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, di hari itu meletakkan karangan bunga di makamnya di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.
Setelah memberikan penghormatan kepada “pemimpin bangsa dan pemimpin para syuhada”, Abbas menuduh Israel dan Amerika Serikat berusaha untuk menyabotase kenegaraan Palestina melalui rencana perdamaian baru yang disebut oleh Presiden Donald Trump sebagai “kesepakatan akhir”.
“Ada konspirasi Amerika melalui kesepakatan akhir dan Israel bersekongkol untuk menerapkannya,” katanya.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Abbas menangguhkan hubungan diplomatik dengan Washington setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada akhir 2017. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan