Patriark Ortodoks Kutuk Serangan Pemukim Israel Terhadap Gereja di Yerusalem

Ketua Dewan Pimpinan Gereja-gereja Tanah Suci, Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem, Theophilos III.(Foto: Ortodoks Times)

Yerusalem, MINA – Ketua Dewan Pimpinan Gereja-gereja Tanah Suci, Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem, Theophilos III, Jumat (5/2), mengutuk serangan yang dilakukan oleh seorang ekstremis Yahudi Israel terhadap Rumania di Yerusalem sekitar tiga hari yang lalu.

Sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan hari ini oleh Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem menyatakan kutukan dan memperingatkan serangan kelompok ekstremis Israel terhadap gereja dan masjid di Yerusalem sedang meningkat secara mengkhawatirkan.

“Kegagalan otoritas resmi Israel untuk menangani mereka dan toleransi mereka terhadap tindakan teroris seperti itu pasti akan memicu konflik di Kota Suci. Ini akan menjauhkannya dari pencapaian perdamaian dan stabilitas (di kawasan),” tegas Theophilos III.

Dia menyerukan kepada komunitas internasional untuk ikut campur tangan dengan membuka dialog dengan otoritas pendudukan Israel  untuk menghentikan serangan teroris ini.

“Juga untuk mengakhiri upaya terus menerus dari kelompok ekstremis Israel mengubah karakter mosaik kota Yerusalem dengan paksa melalui intimidasi terhadap umat Kristen dan Muslim, menyerang ulama, menulis grafiti kebencian di dinding dan pintu gereja dan masjid,” ungkap Theophilos III.

Dia juga mengungkapkan adanya upaya mengerikan kelompok ekstremis Israel untuk mengontrol properti gereja sebagaimana dibuktikan dengan upaya kelompok radikal Israel untuk mengambil alih properti Gereja Ortodoks di Gerbang Jaffa Yerusalem.

“Khususnya upaya mengambil alih Imperial Hotel, Petra Hotel dan real estate lainnya, menggunakan metode memutarbalikkan dan melalui kesepakatan korup yang diisi dengan penyuapan, pemerasan, dan tekanan tidak sah,” ujarnya.

Theophilos III menambahkan, Primata Gereja Ortodoks menekankan Patriarkat Ortodoks Yerusalem dan jemaatnya mendukung Patriarkat Ortodoks Rumania.

“Kami mendukung mereka sepenuhnya dalam menghadapi aksi teroris yang mencerminkan kebencian ekstremis Israel terhadap agama Kristen pada umumnya, dan Gereja Ortodoks pada khususnya.” pungkasnya.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)