PBB: Pengungsi Rohingya Masih Terancam Keselamatannya

tiba di Shah Porir Dwip di Dakhinpara dari Bangladesh dari Rasidong di Myanmar (Foto: bdnews24 / IANS)

Cox’s Bazar, MINA – Pejabat hak asasi manusia (HAM) di Perserikatan Bangsa Bangsa (), Andrew Gilmour hari Selasa (6/3) mengatakan, Myanmar belum sepenuhnya menghentikan pembersihan terhadap orang-orang etnis Rohingya di negara bagian Rakhine.

Penilaian utusan PBB terhadap sebuah “kampanye teror dan kelaparan yang terus berlanjut” terjadi enam bulan setelah sebuah tindakan keras militer menyebabkan eksodus massal Muslim Rohingya. Sekitar 700.000 orang telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh sejak Agustus tahun lalu.

Militer Myanmar mengatakan, bahwa pihaknya memerangi militan Rohingya dan menyangkal menargetkan warga sipil di negara bagian Rakhine.

“Pembersihan etnis Rohingya dari Myanmar berlanjut,” kata Gilmour yang juga asisten sekretaris jenderal PBB untuk hak asasi manusia, The Asian Independent yang dikutip MINA memberitakan.

“Saya tidak berpikir kita bisa menarik kesimpulan lain dari apa yang telah saya lihat dan dengar di Cox’s Bazar,” tambahnya, merujuk pada sebuah distrik di Bangladesh selatan yang merupakan tempat tinggal sebagian besar pengungsi.

Pemerintah Bangladesh dan Myanmar telah melakukan pembicaraan mengenai pemulangan pengungsi dalam beberapa bulan mendatang namun pembangunan militer Myanmar di perbatasan pekan lalu memicu kekhawatiran.

Utusan PBB tersebut mengatakan, tidak dapat dibayangkan bagi Rohingya untuk kembali ke negara bagian Rakhine dalam waktu dekat dengan cara yang aman, bermartabat dan berkelanjutan. (T/B05/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.