New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keprihatinannya bahwa penolakan Israel untuk memberikan visa masuk kepada personel PBB dapat mempengaruhi pekerjaan kemanusiaan di Palestina.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric, mengatakan hal itu dapat memiliki efek jangka panjang yang signifikan terhadap kemampuan komunitas kemanusiaan untuk mendukung warga Palestina yang membutuhkan.
“Kami, tentu saja, tetap terlibat dengan pihak berwenang Israel dalam masalah ini dan kami berharap ini bisa diselesaikan,” kata Dujarric seperti dikutip Anadolu, Jumat (10/12)
Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengeluarkan visa kepada pejabat dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Pendudukan Israel menuduh karyawan dari badan bantuan itu “menghitung kurang” jumlah warga sipil Israel yang terbunuh atau terluka dalam serangan ‘teror dari warga Palestina’.
Menurut Dujarric, menghalangi staf PBB adalah bagian dari pola perilaku yang lebih luas untuk membungkam kerja kelompok hak asasi manusia.
Dalam beberapa tahun terakhir ini telah meluas penolakan atau pemblokiran kepada LSM-LSM Palestina, di mana pendudukan Israel menggolongkannya masuk terdaftar sebagai kelompok teroris. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024