Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat UE Cenderung Sebut Krisis Rohingya “Pembersihan Etnis”

Rudi Hendrik - Ahad, 5 November 2017 - 05:48 WIB

Ahad, 5 November 2017 - 05:48 WIB

120 Views

Komisaris Urusan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa Christos Stylianides. (Foto: dok. AA)

Komisaris Urusan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa Christos Stylianides. (Foto: dok. AA)

 

Brussels, MINA – Kepala Urusan Bantuan Kkemanusiaan Komisi Uni Eropa telah mengakui penderitaan Rohingya yang tertindas di Myanmar dan cenderung menilainya sebagai “pembersihan etnis”.

“Kita harus meyakinkan pemerintah Myanmar bahwa hanya hak asasi manusia untuk setiap manusia. Saya setuju dengan Sekjen PBB (Antonio) Guterres bahwa mungkin satu-satunya deskripsi untuk situasi ini adalah pembersihan etnis,” kata Komisaris Urusan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa Christos Stylianides kepada Euronews Jumat (3/11) malam.

Pekan lalu ia melakukan kunjungan selama dua hari ke Bangladesh, mendatangi kamp-kamp pengungsian yang telah menampung lebih dari 607.000 orang Rohingya baru sejak 25 Agustus.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah operasi militer Myanmar di Negara Bagian Rakhine. Tentara bersama polisi lokal dan warga Buddha Rakhine membunuh pria, wanita dan anak-anak, menjarah rumah dan membakar ratusan desa Rohingya.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

Rohingya telah digambarkan oleh PBB sebagai orang-orang yang paling teraniaya di dunia pada tahun 2012. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
MINA Millenia
Palestina
Eropa
Internasional