Pejuang Palestina Permalukan Tentara Israel

Jenin, MINA – Seorang anggota Knesset atau dari partai sayap kanan Otzma Yehudit, Limor Son Har-Melech, mengatakan perlawanan Palestina terhadap operasi tentara Israel di Kota Jenin mengingatkan pada operasi yang terjadi di Gaza dan Lebanon. Kelompok perlawanan Palestina sudah mengetahui metode yang digunakan tentara Israel.

“Kami berada dalam realitas yang absurd. Para pejuang perlawanan sudah mengetahui metode yang digunakan tentara, dan mereka tinggal menunggunya. Siapa pun yang melihat kendaraan lapis baja Israel pergi dari sana memahami peningkatan kekuatan perlawanan di Jenin,” ujar Har-Melech, demikian Middle East Monitor, Rabu (21/6).

Pasukan pendudukan Israel menyerbu ke kamp pengungsi Jenin pada Senin (19/6). Namun, mereka menghadapi perlawanan kuat dari

Lima orang Palestina tewas selama serangan Israel dan lebih dari 90 orang terluka, beberapa di antaranya mengalami luka serius. Dua orang telah meninggal karena luka-luka mereka, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun.

Menurut berbagai sumber media, pada Senin malam, perlawanan Palestina menyergap tentara di Jenin, dan melukai tujuh tentara. Pejuang Palestina juga membombardir kendaraan lapis baja tentara Israel. Pejuang Palestina menghancurkan 7 kendaraan lapis baja Israel.

Dalam video yang diunggah oleh @SotWarNews di Twitter, satu demi satu kendaraan Israel dihancurkan oleh Alat Peledak Rakitan (IED), yang diledakkan dari jarak jauh oleh para pejuang perlawanan Palestina. Kendaraan israel ketiga diledakkan oleh alat peledak rakitan. Sementara kendaraan Israel keempat dihancurkan oleh IED, milik Brigade al Quds (PIJ).

Serangan bertubi-tubi itu membuat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kewalahan. Israel harus mengirim traktor untuk menarik barisan truk, jip, dan pengangkut personel lapis baja (APC) yang hancur. Israel mengalami kerugian besar di lapangan, sehingga mereka mengirim helikopter serang untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Israel mengklaim hanya menderita tujuh luka dan tidak ada kematian. Namun, klaim ini sulit dipercaya karena serangan balasan dari kelompok perlawanan Palestina ini cukup masif dan sebanding dengan perang pada 2006 di Lebanon. (T/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.