Pelayanan Kesehatan Berbasis Islam Potensial di Aceh

(Foto: MINA)

Takengon, Aceh, MINA – Pakar dan Konsultan Pelayanan dr. Irwan Saputra mengatakan, berbasis sangat potensial dikembangkan di Aceh.

Hal tersebut disampaikan dr. Irwan pada seminar tentang konsep, aplikasi, dan pelayanan berbasis Islam melalui komunikasi dan hipnoterapi di Gedung Olah Seni (GOS) Takengon, Aceh Tengah, Sabtu (13/1).

Seminar ini diselenggarakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Gerakan Nasional Perawat Honor Indonesia (GNPHI) Aceh Tengah.

Menurut Irwan, konsep pelayanan kesehatan berbasis Islami sangat potensial dikembangkan dan dilaksanakan di rumah sakit dan puskesmas, karena Aceh termasuk daerah yang menerapkan Syariat Islam.

“Aceh inikan memiliki keistimewaan dibandingkan daerah lain di Indonesia, dengan diterapkannya Syariat Islam, maka pelayanan kesehatan berbasis Islami juga potensial untuk dikembangkan, ” ujarnya.

Dia juga menerangkan bahwa bagi umat Islam, profesi kesehatan juga diyakini sebagai profesi yang bernilai ibadah, mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat di atas kepentingan sendiri.

Menurut Irwan, seorang perawat bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien, melainkan juga mampu memenuhi kebutuhan spritual pasien.

“Saya tegaskan pentingnya keramahan dan rasa simpati seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien. Karena ini bisa dijadikan ladang dakwah dan amal sholeh bagi perawat itu sendiri. Inilah konsep Islam yang sebenarnya,” tegasnya.

Irwan menjelaskan, dengan adanya konsep pelayanan kesehatan berbasis Islami ini, diharapkan pasien lebih merasa nyaman dan tenang, serta dapat meningkatkan nilai spritual dalam diri pasien.

Sementara itu menurut ketua pelaksana, Kiki Suzanda,, seminar ini bertujuan agar rumah sakit atau puskesmas bisa memberi pelayanan kesehatan yang Islami.

“Oleh karenanya kami undang dr. Irwan Saputra, S.Kep, MKM dan Azmi, SST, CWCCA, C.Ht, C.I, NNLP (Perawat dan master of hypnoterapi) untuk menyampaikan materinya di seminar ini,” ujarnya.

Menurut Kiki, Pelaksanaan syariat Islam di Aceh hendaknya diwujudkan pada pelaksanaan seluruh aspek kehidupan masyarakatnya. Tidak terkecuali pada pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas yang dilakukan oleh dokter, perawat maupun profesi tenaga kesehatan lain.

Profesi yang menjunjung tinggi sisi kemanusiaan ini harusnya juga diwujudkan melalui pelayanan Islami yang berlandaskan pada iman, Islam dan ihsan sehingga bisa bernilai ibadah. (L/B06/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)