Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan Infrastruktur Sosial Penting dalam Mitigasi Bencana

sajadi - Senin, 8 Oktober 2018 - 22:07 WIB

Senin, 8 Oktober 2018 - 22:07 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Pembanguan infrastruktur sosial merupakan hal yang penting dalam mitigasi bencana di setiap daerah yang berpotensi terjadinya bencana selain pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Pakar Sosiologi Perkotaan Unversitas Indonesia Dr. Linda Darmayanti melihat banyaknya korban meninggal dan besarnya kerusakan di Palu bukan hanya disebabkan oleh alam ataupun kegagalan mitigasi bencana namun diakibatkan juga kurangnya pembangunan infrastruktur sosial.

“Segala bencana yang terjadi baik gempa, tsunami, atau banjir itu dimanapun kita tinggal itu tergantung manusia atau kehidupan sosial manusianya yang tinggal di atasnya,” jelas Linda saat menjadi pembicara diskusi ilmiah Unversitas Indonesia Bencana Palu: Refleksi Lingkungan, Teknis, Sosial, dan Tata Ruang di Jakarta, Senin (8/10).

Menurut Linda, pembangunan infrastruktur sosial berupa penguatan hubungan dan jaringan dalam masyarakat sangat diperlukan dalam suatu daerah yang rentan terjadi bencana, sehingga mereka sendiri akan sadar untuk menghadapi potensi bencana di daerahnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Sebagai contoh, ada warga Palu yang terkena dampak gempa masih sempat saling membantu meskipun dalam kesusahan. Hal tersebut merupakan wujud dari aspek sosial senasib sepenanggungan yang harusnya dibangun sebelum terjadinya bencana. Sehingga masyarakat sadar apa yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana

Saat ini banyak peraturan yang dihiraukan oleh masyarakat mengenai mitigasi bencana seperti pembangunan di daerah yang berpotensi bencana, pengrusakan alat deteksi bencana, tidak ada sistem keselamatan dalam masyarakat.

Daerah pantai Talise dan pantai Barat Donggala seharusnya menjadi daerah terlarang untuk dijadikan pemukiman, namun masih tetap ditempati oleh warga, padahal daerah tersebut dalam tata ruang harusnya steril karena rawan akan terkena bencana tsunami.

Oleh karena itu, semua kebijakan pemerintah dan mitigasi bencana akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur sosial yang kuat. (L/Sj/RS3)

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK