Pemerintah Kurdistan Minta Baghdad Hormati Kesepakatan Dukungan AS

Mala Bakhtiar, anggota Perhimpunan Patriotik Kurdistan (PUK). (Foto: dok. Financial Tribune)

Cox’s Bazar, MINA – Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengunjungi kamp pengungsian Rohingya Kutupalong di Ukhiya, Cox’s Bazar, Selasa (12/9).

Dalam pidatonya sekitar 12 menit di kamp tersebut, ia kembali mendesak Pemerintah Myanmar untuk mengambil pulang warga Rohingya-nya.

“Saya menyadari rasa sakit kehilangan kerabat. Orang-orang Rohingya yang datang ke sini (Bangladesh) kehilangan rumah, akan mendapat tempat penampungan sementara,” katanya. Demikian Arakan Times memberitakannya yang dikutip MINA.

Perdana Menteri mengatakan hal ini dalam sebuah pertemuan singkat yang diadakan di kamp pengungsian Kutupalong di Ukhiya, Cox’s Bazar pada pukul 12 siang hari ini.

Pemimpin wanita itu juga berjanji akan tetap berada di samping orang-orang Rohingya dalam kesusahannya.

Pada kesempatan itu juga, PM mendesak masyarakat internasional untuk menekan Myanmar agar segera mengembalikan semangat orang Rohingya.

Setelah sambutannya, dia membagikan paket bantuan di antara pengungsi Rohingya yang baru tiba ke kamp tersebut setelah menyeberangi perbatasan dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Sheikh Hasina menegaskan kepada media bahwa banyak orang Rohingya telah kehilangan nyawa oleh tembakan tanpa pandang bulu tentara Myanmar. Mayat perempuan dan anak-anak ditemukan mengambang di sungai Naf yang memisahkan perbatasan kedua negara.

Dalam kunjugannya itu, Hasina menemui para pengungsi Rohingya yang mengalami berbagai luka, termasuk luka tembak. Para wanita Rohingya terlihat menangis di depan Perdana Menteri. (T/RI-1/R01)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan