PENULIS: SETIAP ORANG DAPAT MENULIS, KEMUDIAN KARYANYA DIJADIKAN BUKU

Penulis tujuh buku, Deejay Supriyanto saat memberikan materi kepada peserta pelatihan menulis di komunitas kepenulisan SBMB (Saya Bisa Menulis Buku), Tebet, Jakarta, Ahad (Foto: Chamid/MINA)
Penulis tujuh buku, saat memberikan materi kepada peserta pelatihan menulis di komunitas kepenulisan SBMB (Saya Bisa Menulis Buku), Tebet, Jakarta, Ahad (18/01/2015). (Foto: Chamid/MINA)

Jakarta, 28 Rabi’ul Awwal 1436/19 Januari 2014 (MINA)– Penggagas komunitas kepenulisan SBMB (Saya Bisa Menulis Buku) dan penulis tujuh buku Deejay Supriyanto mengatakan, setiap orang dapat menulis kemudian karyanya juga bisa langsung dibukukan.

“Para peserta yang ikut pelatihan penulisan di komunitas SBMB (Saya Bisa Menulis Buku), akan kami jamin bisa menulis dan tulisannya langsung dibukukan,” kata Deejay Supriyanto kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), di gedung Dakwah Aisyiyah, Jakarta, Ahad kemarin.

Beberapa karya penulis Deejay Supriyanto sudah menjadi best seller, empat dari tujuh buku yang pernah ditulis yaitu; Alergi Jadi Pengusaha, Berani Melangkah Menjadi , Saya Bisa Membahagiakan Bunda, dan Hitam Putih Cinta Remaja.

Ia mengatakan, salah satu yang membangun kepercayaan diri bagi seorang penulis pemula adalah motivasi. Seperti halnya penyanyi untuk mengejar popularitasnya, terkadang juga penulis mengganti namanya dengan nama pena.

Menurutnya, terdapat lima pelajaran penting yang perlu diketahui bagi penulis pemula, yaitu; pertama, jangan terlalu memikirkan teori menulis. Mulailah menulis dari apa saja yang terpikir dan menulis jenis tulisan apa pun.

Kedua, berlatihlah dengan menulis catatan harian serta menulis surat sebagai sesuatu yang mudah serta bisa dilakukan setiap hari.

Ketiga, jika mengalami kebuntuan ketika menulis baru setengah jalan, tinggalkan saja. Jangan dibaca lagi dari awal karena pasti akan mengubah segalanya. Keempat, jangan menulis sesuatu yang  tidak disukai atau pun menulis sesuatu yang referensinya tidak ada atau sulit dicari.

“Terakhir, jangan dulu memikirkan gaya (style) menulis. Jika perlu, contek saja gaya penulis yang paling disenangi. Gaya menulis yang orisinal pribadi akan muncul dengan sendirinya seiring perjalanan kematangan kemampuan menulis,” kata Supriyanto menjelaskan.

Komunitas kepenulisan SBMB (Saya Bisa Menulis Buku) ini didirikan di Bogor pada 28 Oktober 2014 oleh tujuh orang dari latar belakang yang berbeda-beda, namun memiliki keinginan dan kesukaan yang sama di bidang sastra atau menulis, termasuk penulis Deejay Supriyanto.

Mereka menyadari bahwa ada banyak orang yang memiliki potensi menulis, namun memiliki masalah sama dengan mereka sebelumnya. Ada banyak orang yang ingin belajar banyak sastra dan menulis.

“Karena itu, komunitas kepenulisan diorbitkan ke publik untuk menampung bakat & minat banyak orang dalam dunia menulis. Mudah-mudahan akan banyak penulis baik, kreatif, dan menginspirasi yang lahir dari komunitas ini,” Ujar Supriyanto. (L/P010/P011/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0