Penyanyi Selandia Baru Boikot Konser di Tel Aviv

(Dok Alamy)

Tel Aviv, MINA  – Lorde, penyanyi remaja Selandia Baru, pemenang Grammy Award, telah memboikot dengan membatalkan rencana konsernya di ibukota Israel, Tel Aviv, atas desakan fansnya.

Penyelenggara mengatakan kepada Jerusalem Post pada hari Ahad (24/12), artis tersebut menjelaskan alasannya di akun Twitter.

“Saya bangga sebagai seorang remaja, dan saya telah banyak membaca dan mencari banyak pendapat sebelum memutuskan untuk membatalkan ini,” kata Lorde dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke surat kabar tersebut.

Pekan sebelumnya, para penggemar di negaranya mengirimkan sebuah surat terbuka yang meminta Lorde untuk membatalkan konser tersebut. Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan dari sumber Al-Jazeera.

Dalam surat terbuka yang dibagikan secara luas, aktivis Selandia Baru Justine Sachs, yang adalah seorang Yahudi, dan Nadia Abu-Shanab asal Palestina, mengatakan kepada Lorde, “Bermain di Tel Aviv akan dipandang memberi dukungan pada pemerintah Israel”.

“Israel mungkin tampak seperti dunia yang jauh dari Selandia Baru. Namun itu tidak dapat menghentikan kita untuk berbicara dan berada di sisi sejarah yang benar,” ujar Sachs.

Gerakan di Selandia Baru dan di beberapa negara adalah kampanye tanpa kekerasan untuk mendukung pemutusan hubungan komersial dan budaya dengan institusi Israel, sebagai protes atas pendudukan tanah Palestina di negara tersebut, dan pelanggaran lainnya.

Artis lainnya, termasuk rapper AS Lauryn Hill juga telah menarik diri dari jadwal acara di Tel Avviv.

Keputusan Lorde disambut oleh aktivis pro-Palestina, yang melihatnya sebagai kemenangan bagi gerakan Boikot Israel.

“Terima kasih Lorde, Anda berada di sisi sejarah yang benar!” tulis Rebecca Vilkomersom, direktur eksekutif Jewish Voices for Peace, di akun Twitternya.

Aktivis Palestina-Amerika Yousef Munayyer mengatakan, “Terima kasih Lorde, telah mengambil sikap berprinsip ini.“

Namun Menteri Kebudayaan Israel Miri Regev mengatakan bahwa dia berharap Lorde “membatalkan keputusannya”.

“Lorde, saya berharap Anda menjadi pahlawan sejati, seperti judul album pertama Anda, pahlawan wanita murni yang bebas dari pertimbangan politik asing,” katanya, menurut Ynet News.

Dalam catatan Wiki, Lorde nama populer dari Ella Marija Lani Yelich-O’Connor, artis remaja kelahiran Selandia Baru tahun 1996 (21 tahun), terkenal karena album perdananya “The Love Club” tahun 2012.

Album selanjutnya yang semakin melambungkan namanya di jajaran musisi dunia berjudul “Royals” menduduki Billboard Hot 100 dunia tahun 2013.

Album lainnya :Pure Heroine” menduduki posisi tiga tangga lagu Billboard 200 Australia dan Selandia Baru.

Ia juga memenangi Grammy Award kategori Best Pop Solo 2014. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.