Perancis Akhiri Operasi Militer di Afrika Tengah Usai Tuduhan Pelcehan Seksual

Bangui, 29 Muharram 1438/30 Oktober 2016 () – Operasi militer Sangaris Perancis secara resmi berakhir pada Senin (31/10), setelah hampir tiga tahun misi militer diluncurkan pada Desember 2013 untuk memadamkan kerusuhan antar-etnis di Republik Afrika Tengah (CAR).

Operasi itu, awalnya dilakukan bersama-sama dengan misi penjaga perdamaian Uni Afrika yang disebut MISCA, yang kemudian berubah menjadi pasukan MINUSCA PBB.

Pada puncaknya, lebih dari 2.500 tentara dari berbagai unit militer Perancis mengambil bagian di negara itu. Demikian Modern Ghana memberitakan yang dikutip MINA.

Perancis sudah beberapa kali campur tangan dalam militer sejak negara bekas koloninya itu merdeka pada tahun 1960.

Misi PBB MINUSCA kemudian mengambil alih misi penjaga perdamaian dari Uni Afrika pada September 2016.

Baca Juga:  Turkiye Kecam Veto AS di DK PBB Halangi Pengakuan Negara Palestina 

Pada tanggal 14 Februari 2016, Faustin-Archange Touadera terpilih sebagai presiden mengakhiri transisi politik yang kacau. Tiga bulan kemudian, Presiden Perancis Francois Hollande mengunjungi ibukota Bangui dan menyatakan bahwa stabilitas telah dipulihkan.

Namun, di sisi lain di negara itu, kelompok bersenjata terus mengganggu ketenteraman penduduk.

Pada Juli 2014, muncul tuduhan pemerkosaan anak oleh tentara Perancis yang dikerahkan di Republik Afrika Tengah.

Jaksa Perancis telah membuka penyelidikan, tapi tuduhan tidak dipublikasikan kepada publik sampai April 2015.

Sejak itu, laporan lain juga muncul tentang dugaan keterlibatan tentara dalam serangan seksual dan memberikan makanan kepada anak-anak untuk layanan seksual.

Sejauh ini, pasukan Sangaris sudah diinvestigasi terkait tiga tuduhan terpisah tentang pelecehan seksual terhadap anak-anak di negara Afrika Tengah.

Baca Juga:  Profesor di Washington Masuk RS usai Dipukul Polisi saat Demo Pro-Palestina

Pada Juni 2016, jaksa Parisjuga membuka penyelidikan awal atas dugaan bahwa tentara Perancis memukuli warga di CAR. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.