Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertamina dan Rosneft Tanda Tangani Kontrak Desain Kilang Minyak Tuban

Rana Setiawan - Kamis, 31 Oktober 2019 - 22:21 WIB

Kamis, 31 Oktober 2019 - 22:21 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) telah menandatangani perjanjian kontrak dengan Spanish Tecnicas Reunidas SA (TRSA) di Moskow, Senin (28/10).

Penandatanganan dilakukan oleh Kadek Ambara Jaya, Project Coordinator NGRR (New Grass Root Refinery and Petrochemical) Tuban dari Pertamina, Pavel Vagero, Finance Director PT. PRPP dari Rosneft, dan Miguel Paradinas, Direktur Jenderal TRSA.

Penandatanganan disaksikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Menko Perekonomian RI, Montty Giriana dan Kuasa Usaha Ad Interim/Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Azis Nurwahyudi.

Penandatanganan ini sebagai kelanjutan kerja sama antara Pertamina dan Rosneft dalam proyek pembangunan dan pengoperasian minyak/">kilang minyak baru yang terintegrasi dengan kompleks petrokimia (NGRR) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

PRPP merupakan usaha patungan (joint venture) antara Pertamina dan Rosneft dengan kepemilikan saham Pertamina 55% dan Rosneft 45%.

Perjanjian kontrak yang ditandatangani antara PRPP dan TRSA ini dititikberatkan pada pelaksanaan Basic Engineering Design (BED) dan Front-End Engineering Design (FEED) terkait proyek tersebut.

Proyek NGRR Tuban akan memproduksi bahan bakar minyak nasional yang berkualitas Euro V untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

minyak/">Kilang minyak di Tuban ini diperkirakan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 barrel per hari.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Dalam pertemuan dengan Delegasi Pertamia di Wisma Duta KBRI Moskow pada 29 Oktober 2019, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menyampaikan apresiasi atas penandatanganan kontrak perjanjian terebut.

“Proyek ini adalah realiasi dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sochi, Rusia pada Mei 2016 dan Alhamdulillah setelah semua permasalahan dapat diselesaikan kedua pihak,” kata Dubes Wahid.

Menurut Dubes Wahid, kerja sama ini sebagai bukti kedekatan hubungan Indonesia dengan Rusia yang pada tahun 2020 kedua negara akan memperingati 70 tahun hubungan diplomatik.

Dubes Wahid berharap proyek ini dapat mendukung kemandirian Indonesia di bidang energi.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

“Kita berharap proyek ini dapat selesai sebagaimana direncanakan tahun 2025 dan proyek ini menjadi semakin penting sebagai salah satu proyek strategis dan prioritas nasional pemerintah Indonesia,” tambah Dubes Wahid.(R/R01/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Internasional
Internasional
Internasional