Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI ke-48 di Islamabad

Islamabad, MINA – Menteri Luar Negeri Organisasi Kerjasama Islam (), negara-negara blok Muslim 57 negara, hadir di ibukota , Islamabad pada Selasa (22/3).

Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri OKI ke-48 di Islamabad, berlangsung selama dua hari, dengan mengangkat tema “Bermitra untuk Persatuan, Keadilan dan Pembangunan”, demikian Anadolu Agency melaporkan.

Dalam sambutan pembukaan, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, yang juga memimpin konferensi mengatakan, OKI adalah suara kolektif dari hampir 2 miliar Muslim, menjadi jembatan di antara negara-negara Muslim, dan antara dunia Muslim dengan komunitas internasional.

Ia juga menyambut baik keputusan PBB yang menetapkan 15 Maret sebagai ‘Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia’

“Melalui peringatan hari ini, OKI akan meningkatkan kesadaran global yang lebih besar tentang Islamofobia dan memajukan solusi melalui aksi kolektif,” katanya.

Mengomentari perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, Qureshi mengatakan, konflik tersebut, yang telah mengobarkan kembali ketegangan Timur-Barat, mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

“Perlombaan senjata global yang baru dan tidak stabil sedang berlangsung. Konflik, di antara dan di dalam negara, telah berkembang biak,” tambahnya.

Dunia Muslim, kata Qureshi, dihadapkan dengan konflik di Timur Tengah, pendudukan asing yang berkepanjangan, dan penolakan hak untuk menentukan nasib sendiri, terutama bagi rakyat Palestina dan Kashmir.

“Muslim Palestina dan Jammu dan Kashmir yang Diduduki Secara Ilegal (IIOJK) India masih terhuyung-huyung di bawah penaklukan yang keji. Selama tujuh dekade terakhir, mereka berjuang mencapai hak mereka yang tidak dapat dicabut untuk menentukan nasib sendiri,” ujarnya.

Mengacu pada meningkatnya jumlah pengungsi akibat konflik di seluruh dunia, dia mengatakan lebih dari dua pertiga dari semua pengungsi di dunia berasal hanya dari lima negara: Suriah, Afghanistan, Sudan Selatan, Myanmar dan Somalia.

Apalagi, katanya, negara-negara Muslim menampung pengungsi dengan jumlah terbesar. (T/R6/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.