Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN secara virtual pada Selasa (10/11). Beberapa hal yang dibahas antara lain penyelesaian isu kemanusiaan pengungsi Rohingya.
“Sekjen juga garisbawahi bahwa situasi di Rakhine sangat kompleks. Oleh karenanya dibutuhkan upaya bersama yang membutuhkan political will, persistence dan resources untuk menyelesaikan isu kemanusiaan para pengungsi Rohingya tersebut,” kata Retno dalam taklimat media daring.
Dalam pertemuan, Sekjen ASEAN menyampaikan update terkait perkembangan kerja sama ASEAN dalam implementasi PNA di Myanmar.
Selain proyek pembuatan FM radio bekerja sama dengan Myanmar Radio and Television (MRTV), beberapa proyek yang juga direkomendasikan antara lain mencakup peningkatan kapasitas dan pelatihan di bidang livestock breeding, penanganan penyakit binatang, fasilitas pendidikan bagi internally displaced dalam bidang air, sanitasi dan kebersihan, serta pelatihan 200 sukarelawan di bidang kesehatan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Dalam pertemuan itu Menlu RI menyampaikan tiga isu utama yaitu: Pertama, menyambut baik terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat.
“Saya sampaikan, Indonesia dan ASEAN siap bekerja sama untuk memperkuat kemitraan dengan Amerika di masa mendatang,” ujarnya
Kedua, Menlu menyampaikan kembali harapan, Laut China Selatan akan terus menjadi laut yang damai dan stabil.
“Laut yang damai dan stabil hanya akan terjadi jika semua negara menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982,” jelasnya.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Indonesia juga menyampaikan, terus memantau pembahasan rancangan undang-undang mengenai Coast Guard yang sedang dibahas di China.
“Tentu, Indonesia menghormati hak setiap negara untuk membuat UU nasionalnya namun Indonesia berharap UU tersebut tidak berdampak negatif bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Indonesia akan melakukan komunikasi dengan RRT (China) mengenai hal ini,” tegas Menlu RI.
Isu Ketiga, Menlu menekankan pentingnya prinsip ASEAN centrality dalam kemitraan Indonesia dengan mitra dialog ASEAN khususnya dalam situasi geopolitik yang sangat dinamis di kawasan.
Sementara itu, KTT ASEAN ke-37 dan rangkaian KTT ASEAN dengan Mitra Wicara akan diselenggarakan pada 12-15 November 2020 melalui video conference. (L/RE1/P1)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA)