Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Lebanon: Pelaku Ledakan Harus Bayar Harga

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 5 Agustus 2020 - 08:57 WIB

Rabu, 5 Agustus 2020 - 08:57 WIB

2 Views

Beirut, MINA – Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab bersumpah, tanpa menyebut nama, dengan mengatakan, “Mereka yang bertanggung jawab atas ledakan harus membayar harganya, ini adalah komitmen nasional.”

Pidato Diab pada Selasa malam (4/8) mengomentari ledakan besar yang mengguncang pelabuhan Beirut. Quds Press melaporkan.

Ia mencatat, gudang yang disebut sebagai tempat ledakan, telah ada sejak tahun 2014. Ia menekankan bahwa pasti akan ada fakta yang diungkapkan dalam penyelidikan.

Presiden Michel Aoun langsung memanggil Dewan Pertahanan Tertinggi untuk pertemuan darurat di Istana Baabda.

Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’

Presiden mengumumkan bahwa Rabu (5/8) sebagai hari berkabung nasional untuk para korban ledakan, yang penyebab dan latar belakangnya belum diketahui.

Menteri Dalam Negeri Mohamed Fahmy, Menteri Pekerjaan Umum Michel Najjar dan Direktur Jenderal Keamanan Umum Mayor Jenderal Abbas Ibrahim langsung memeriksa lokasi ledakan di Pelabuhan Beirut.

“Investigasi akan menentukan sifat dan penyebab ledakan,” kata Mayjen Ibrahim.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengikuti perkembangan ledakan dan dampaknya. Ia memberikan instruksi kepada semua angkatan bersenjata untuk bekerja mengatasi dampak ledakan besar dan melakukan patroli di lingkungan yang terkena dampak guna mengendalikan keamanan.

Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera

Presiden Aoun juga diminta untuk memberikan pertolongan pertama kepada yang terluka atas biaya Kementerian Kesehatan dan menyediakan tempat berlindung bagi keluarga-keluarga yang terlantar akibat kerusakan besar pada harta benda. (T/RS2/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun

Rekomendasi untuk Anda