Kuala Lumpur, 21 Ramadhan 1435/19 Juli 2014 (MINA) – Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menyerukan Gerakan Parlemen darurat untuk mengecam tindakan tidak beradab dan tidak manusiwi atas penembakan terhadap pesawat Malaysia Airlines (MAS) nomor penerbangan MH17 yang jatuh di wilayah Ukraina, Kamis (17/7).
Perdana Menteri mengatakan Gerakan Parlemen Darurat duduk bersama untuk menyatakan sikap tegas dari orang-orang Malaysia pada tragedi malang tersebut , demikian dilaporkan Bernama dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Najib mengatakan, Malaysia mengecam keras tindakan tidak manusiawi yang ia gambarkan sebagai tidak beradab dan tidak bertanggung jawab.
“Meskipun penerbangan MH17 diyakini telah ditembak jatuh, kita tidak menuding pelakunya sampai ditemukannya bukti konkret yang dapat diverifikasi,” kata Perdana Menteri.
Najib mengatakan ia berusaha untuk memahami bahwa daerah di mana insiden itu terjadi dikendalikan oleh pasukan pemberontak.
“Jadi, kami melakukan berbagai upaya, termasuk melalui saluran diplomatik dan hubungan baik Malaysia dengan negara-negara yang bersangkutan sehingga tim penyidik dapat melaksanakan tugas mereka dan penanganan korban bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Perdana Menteri mengatakan pemerintah Malaysia menuntut agar pihak yang terlibat harus menjamin keselamatan tim penyelamat seluruh operasi.
“Pemerintah Malaysia juga mendesak pihak terkait untuk tidak menghalangi dan mencemari bukti di lokasi tragedi sehingga penyelidikan yang bisa dapat dilakukan secara transparan dan efektif.
Jika penyelidikan membuktikan bahwa pesawat MH17 ditembak jatuh, Malaysia menuntut agar pihak yang bertanggung jawab dibawa ke persidangan,” katanya.
Perdana Menteri menambahkan bahwa ia telah menyampaikan tiga tuntutan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon.
“Saya juga telah meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk memperpanjang kerjasama apa pun untuk mencapai tujuan tersebut, “katanya.
Najib juga meminta segenap warga Malaysia untuk bersatu dan memperkuat semangat solidaritas untuk menghadapi kejadian memilukan ini.
“Pada saat ini kesedihan yang paling menantang, mari kita bersatu, memperkuat semangat solidaritas untuk menghadapi kesempatan tragis ini” ujarnya.
“Semoga Allah memberikan rahmat-Nya bagi upaya kita untuk pergi melalui waktu yang sulit ini,” tambah Perdana Menteri. (T/P010/EO2)
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza