PM Turki Desak Uni Eropa Ambil Langkah Kongkrit’ Masalah Pengungsi

Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu, (Foto : World Bulletin)
Perdana Menteri , Ahmet Davutoglu, (Foto : World Bulletin)

Ankara, 11 Rabi’ul Akhir 1437/22 Januari 2016 (MINA) – Perdana Menteri Turki,  mendesak “langkah konkret” dari untuk membantu Turki mengatasi krisis , sehari sebelum ia mengadakan pembicaraan penting masalah pengungsi ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Berbicara pada KTT tahunan pemimpin ekonomi dan bisnis di Davos, Kamis,  Ahmet Davutoglu mengatakan, ia bahkan tidak akan meminta Merkel tentang 3 miliar euro bantuan keuangan Uni Eropa yang dijanjikan tahun lalu pada Turki untuk membendung aliran pengungsi ke Eropa.

“Kami tidak meminta (untuk) uang, kita tidak bernegosiasi (untuk) uang. Bagi kami, itu adalah tugas kemanusiaan, oleh karena masalahnya bukan bantuan keuangan,” kata Davutoglu. World Bulletin melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

“Kami meminta solidaritas, kami meminta untuk memiliki rasa senasib yang sama,” katanya.

“Kami akan membahas ini dengan Kanselir Merkel. Kami berharap langkah-langkah berikutnya yang konkrit untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Di bawah tekanan yang meningkat untuk mengurangi jumlah pengungsi yang tiba di Eropa, Merkel akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan dengan Davutoglu di Berlin, disertai menteri-menteri terkait dari kedua pihak.

Sebelumnya para pejabat Uni Eropa  mengeluhkan Turki, yang mereka nilai  tidak berbuat cukup untuk membatasi angka menyeberangi Laut Aegea meskipun kesepakatan bersejarah pada bulan November menyediakan uang tunai Ankara konsesi serta politik dengan imbalan kerjasama dalam menanggulangi krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II.

Davutoglu  juga mengatakan, Turki yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta pengungsi Suriah, sejauh ini telah menghabiskan sekitar 10 miliar dolar AS membantu untuk mereka.

“Kita bisa menghabiskan bantuan untuk anak yatim miskin, korban tragedi Suriah,” katanya.

“Tapi itu bukan hanya masalah Jerman, itu bukan masalah Turki, dan sekarang bahkan bukan masalah Suriah. Ini adalah isu global”. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.