Dubai, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed pada Jumat (3/12) di awal tur Teluk dua hari di mana Prancis menjual 80 pesawat tempur Rafale buatan Prancis kepada UEA seharga $ 18,08 miliar (€ 16 miliar).
Menteri Pertahanan Prancis mengatakan, kesepakatan itu adalah kontrak senjata terbesar Prancis untuk ekspor, sementara Menteri Angkatan Bersenjata memuji kesepakatan itu sebagai ‘bersejarah’, demikian Arab News melaporkan.
Tidak ada konfirmasi langsung dari kesepakatan pejabat Emirat. Namun, Macron disambut di paviliun kepemimpinan di situs Expo Dubai untuk berbicara dengan Sheikh Mohammed, atau dikenal “MBZ.”
“Saya tidak ingin mengungkapkan hadiah Natal sebelum pertemuan,” penasihat presiden UEA Anwar Gargash mengatakan kepada wartawan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Macron tiba pada dini hari Jumat (3/12) untuk tur Teluk singkat di mana dia akan mengunjungi Qatar, tuan rumah Piala Dunia tahun depan, sebelum melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Sabtu (4/12).
UEA, yang merayakan hari jadinya yang ke-50 pada Kamis kemarin, diharapkan dapat memesan puluhan jet Rafale untuk menggantikan pesawat Mirage 2000 yang diakuisisi pada akhir 1990-an.
Emirates adalah pelanggan terbesar kelima untuk industri pertahanan Prancis dengan $5,31 miliar (€4,7 miliar) dari 2011-2020, menurut laporan parlemen.
Macron didampingi oleh delegasi besar di Dubai termasuk Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, Menteri Keuangan Bruno Le Maire dan Menteri Pertahanan Florence Parly. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah