PRESIDEN: ASIA AFRIKA BUTUH KESEIMBANGAN DAN KEADILAN GLOBAL

(aacc2015)
(aacc2015)

Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1436/17 April 2015 (MINA) – Presiden RI Joko Widodo mengatakan, negara-negara Asia dan Afrika butuh perhatian khusus, yakni keseimbangan dan keadilan .

“Kita perlu keseimbangan dan keadilan global. Secara keseluruhan, perlu perhatian khusus, seperti masalah Yaman, Suriah, dan tentu saja masalah yang ada di kawasan kita sendiri, misalnya soal Laut Cina Selatan,” ujar Presiden kepada wartawan di depan Gedung Merdeka saat meninjau langsung persiapan Kota Bandung dalam menyambut Peringatkan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika dan 10 tahun Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika (NAASP), Kamis kemarin.

Presiden juga mengatakan, hingga saat ini, sudah 79 negara yang akan hadir dalam Peringatan KAA pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. “Di antaranya, ada 28 Kepala Negara memastikan datang,” ujarnya, demikian sebagaimana siaran pres yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Mengenai Kota Bandung sebagai tuan rumah kegiatan bersejarah itu, Presiden mengharapkan semuanya segera siap. “Saat ini sudah 95-96 persen, kurang lebihlah,” katanya.

Titik-titik perhatian Presiden adalah sejumlah lokasi  yang menjadi tempat rangkaian kegiatan berlangsung pada 24 April 2015 nanti.

Dalam kunjungan gladi bersih itu, Presiden didampingi Kepala Staf Kepresiden RI Luhut B Pandjaitan, selaku Penanggungjawab Panitia Nasional (Pannas), Menteri Luar Negeri Retno Lestari selaku Ketua Bidang Substansi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku Ketua Bidang Pelaksana, Panglima TNI Moeldoko selaku Ketua Bidang Pengamanan, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya selaku Ketua Bidang Side Events.

Setibanya di Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara, Presiden dan rombongan disambut oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Kegiatan pertama, Presiden memeriksa kesiapan. Bandara yang akan digunakan sebagai tempat kedatangan para pemimpin negara-negara peserta Peringatan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Kemudian, bersama rombongan, Presiden berangkat menuju Savoy Homann Hotel untuk memastikan kelancaran prosesi penyambutan tamu.

Antara lain kesiapan Holding Room (Grand Ballroom) beserta serangkaian aktivitas penyambutan, seperti musik pengiring dan petugas penerima tamu. Presiden memberikan arahan langsung  kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil dan semua pihak yang terlibat.

Selanjutnya, Presiden berjalan kaki memeriksa jalur sepanjang 100 meter di Jalan Asia Afrika, dari Savoy Homann Hotel menuju Gedung Merdeka, yang merupakan lokasi napak tilas Bandung Historical Walk para pemimpin Asia Afrika.

Setibanya di Gedung Merdeka,  Presiden memeriksa ruang konferensi tempat di mana Kepala Negara nanti akan memberikan sambutannya membuka serangkaian prosesi upacara peringatan. Rencananya, selain sambutan dari Presiden RI, beberapa perwakilan dari negara-negara Asia dan Afrika, serta negara peninjau, juga akan menyampaikan pidato.

Usai pemeriksaan di Gedung Merdeka, Presiden meninjau Monumen Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika yang pembangunannya baru diselesaikan. Lokasi monumen ini berada di sudut jalan antara Gedung Merdeka dan Masjid Raya.

Rombongan kemudian bergerak ke Masjid Raya Bandung memeriksa kesiapan masjid yang akan digunakan sebagai lokasi Shalat Jumat pada hari puncak Peringatan KAA. Pada hari peringatan, masyarakat umum tetap bisa mengikuti ibadah Shalat Jumat di Masjid Raya seperti biasa.

Hanya saja, ada pengaturan beberapa shaf bagian depan dikhususkan untuk para tamu VVIP. Demikian pula dengan jalan dari Gedung Merdeka menuju pintu masuk Masjid Raya, akan diatur oleh Bidang Pengamanan Panitia Nasional.

Rombongan kemudian berangkat menuju Gedung Pakuan sebagai lokasi terakhir diperiksa oleh Presiden. Di tempat kediaman resmi ini Gubernur Jawa Barat itu direncanakan menjadi lokasi makan siang para tamu negara (Luncheon VVIP).

Secara keseluruhan Presiden memastikan kesiapan Kota Bandung  dalam rangka menyukseskan Peringatan 60 Tahun KAA. Panitia Nasional mengundang 109 Kepala Negara dari Asia Afrika serta 16 negara pengamat dan 25 organisasi internasional untuk berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan Peringatan KAA yang berlangsung pada 19-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung.

Tiga kegiatan utama berupa Senior Official Meeting, Ministerial Meeting, dan Leaders Meeting, akan dilaksanakan di Jakarta pada 19-23 April 2015. Sedangkan satu kegiatan utama, yaitu Bandung Historical Walk, dijadwalkan pada 24 April 2015.

Kegiatan internasional ini akan diliput kebih dari 1.000 awak media, baik lokal, nasional, maupun internasional. Presiden berharap seluruh unsur terkait, khususnya para awak media,  dapat berpartisipasi aktif menyukseskan kegiatan ini. (T/P007/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0