Jakarta, Indonesia – Presiden Joko Widodo mengadakan Rapat Kerja (Raker) Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri, di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (9/01).
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan sesuai amanat konstitusi semua duta besar Indonesia adalah duta perdamaian dan memberi arahan terkait prioritas dan fokus pada saat ini, yaitu diplomasi ekonomi.
“Sebagai “Duta Investasi” tetapi juga harus tahu investasi di bidang apa yang kita perlukan atau menjadi prioritas,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Kemlu.go.id.
Selain itu, Presiden mengatakan ingin 70-80 persen fokusnya di ekonomi karena ini yang sekarang diperlukan negara, maka penting sekali para Duta Besar juga menjadi Duta Investasi.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam laporannya mengatakan, Raker Kepala Perwakilan Indonesia di Luar Negeri diikuti oleh 131 kepala perwakilan dan para pejabat eselon I Kementerian Luar Negeri RI.
Raker akan berlangsung hingga 11 Januari mendatang. Hadir dalam pembukaan Raker itu antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, dan Mensesneg Pratikno.
Sebagai Duta Investasi, lanjut Presiden, para duta besar harus tahu yang namanya petrochemical itu 85 persen masih impor.
“Sehingga kita ingin mendatangkan investasi cari produk-produk yang berkaitan dengan barang-barang substitusi impor kita, Petrokimia berkaitan dengan metanol misalnya,” ujarnya.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Investasi yang berkaitan dengan minyak lagi misalnya, dengan mengubah minyak kelapa kopra kita menjadi avtur.
“Cari investornya, raw material-nya ada, materialnya ada, dan barang ini memang bisa diubah menjadi avtur. Karena avtur kita juga impor, banyak sekali,” tutur presiden.
Ia menekankan, bantuan dari para Duta Besar mengenai urusan investasi, sebagai ‘duta investasi’ sangatlah penting sekali. (R/Sj/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia