QARDHAWI KECAM VONIS 20 TAHUN PENJARA PADA MURSI

Ulama Mesir, Syekh Dr Yusuf Qardhawi (Photo : Memo)
, Syekh Dr Yusuf Qardhawi (Photo : Memo)

Kairo, 3 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – Ulama terkemuka Mesir, Syekh Dr Yusuf Qardhawi, menyatakan, vonis 20 penjara terhadap Presiden Mesir yang dipilih secara demokratis, Muhammad Mursi, sebagai ketidakadilan“, Alamatonline.net melaporkan.  

Qardhawi mengemukakan hal ini menanggapi vonis pengadilan pada  Mursi karena dinyatakan terlibat dalam pembunuhan dua warga Mesir dalam kasus apa yang dikenal sebagai insiden al-Ittihadiyah. di lingkungan istana presiden.

“Padahal dalam  kenyataannya, delapan dari pendukung Mursi sendiri tewas pada peristiwa itu, dan pengawal Mursi tidak mengeluarkan senjata mereka, ketika demonstran menyerang istana presiden,” demikian Qardhawi  sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) dan diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Ia mengatakan, para hakim yang menghukum Mursi, tidak memiliki kesadaran hukum maupun hati nurani.

“Jumlah keputusan yang tidak adil oleh pengadilan Mesir semakin meningkat. Pedang pengadilan masih menggantung di atas warga yang semestinya dilindungi negara,” katanya dalam pernyataannya.

Ia menegaskan, orang yang bertanggungjawab atas pembunuhan ribuan warga Mesir di Rabi AlAdawiyah dan AlNahda Squares, adalah Abdel Fattah AlSisi (panglima militer pemimpin kudetga pada Mursi, yang kini jadi Presiden Mesir) , yang masih bebas untuk membunuh dan belum dibawa ke pengadilan.

Ulama terkemuka Mesir itu juga memaparkan, Mursi adalah orang yang sederhana, misalnya  menolak pindah dari apartemen sewaannya ke istana presiden ketika ia terpilih sebagai presiden dan tidak menerima gaji, dia selalu berada di belakang rakyatnya.

Qardhawi juga membandingkan nasib Mursi dengan nasib mantan Presiden Husni Mubarak, anak-anaknya, para menteri dan semua pembantunya, yang kini telah dibebaskan meskipun kejahatan mereka terkenal keras dan korupsi.

Hari demi hari,” kata Sheikh AlQardhawi, peradilan Mesir membuktikan sebagai lembaga politisasi. Dengan keputusan yang tidak berkeadilan,peradilan telah kehilangan semua kepercayaan dari rakyat.

“Meskipun pengadilan Mesir hanyalah salah satu dari tiga pilar besar negara, tapi dalam kenyataannya seluruh negeri dijalankan oleh militer Mesir,” tambahnya. (T/P002/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0