Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA
Hari ini, tak sedikit gerasi muda muslim yang menjadikan idolanya adalah orang-orang yang secara akidah justru bertentangan dengan imannya. Idola terbanyak bisa dilihat dari gemarnya para remaja itu menonton film-film yang disenangi, sebut saja misalnya film-film Korea, Barat dan lain sebagainya. Tontonan-tontonan itu bukan saja sekedar hiburan, tapi lebih dari itu tontonan itu sudah kebablasan menjadi satu tuntunan. Sempurna sudah musuh-musuh Islam menjauhkan generasi mudanya dari al Quran dan as Sunnah (panduan dan pedoman hidup terbaik setiap manusia sepanjang masa).
Menjadikan sebuah tontonan sebatas mencari inspirasi positif yang membangun tentu boleh-boleh saja selama itu bukan tontonan yang bertentangan dengan syariat Islam seperti tontonan berbau pornografi dan mengumbar aurat. Namun, akan salah jika tontonan itu sudah berlebihan sehingga menjadikannya sebuah tuntunan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari gaya bicara, cara berpakaian bahkan cara bergaul.
Saudaraku para pemuda pemudi muslim, tahukah engkau bahwa sesungguhnya orang yang layak kita jadikan sebagai satu-satunya idola dalam hidup ini adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dialah sebai-baik manusia. Dia-lah sebaaik-baik makhluk yang berakhlak mulia dan sepantasnya dijadikan sebagai idola. Tentang keagungan akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini telah Allah sampaikan dalam firman-Nya yang artinya, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berakhlak yang agung.” (Qs. Al qalam : 4).
Baca Juga: Mengembangkan Pola Pikir Positif dalam Islam
Akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ibarat perhiasan yang indah. Adakah orang yang tidak menyukai perhiasan? Jawabannya jelas, bahwa tidak ada seorangpun melainkan ia menyukai perhiasan dan senang untuk tampil berhias di hadapan siapa saja. Karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk memperbaiki penampilan diri. Ada yang lebih mementingkan perhiasan dhahir (luar) dengan penambahan aksesoris seperti pakaian yang bagus, make up yang mewah dan emas permata, sehingga mengundang decak kagum orang yang melihat. Adapula yang berupaya memperbaiki kualitas akhlak, dengan akhlak islami.
Lihatlah beberapa penjelasan tentang sang idola terbaik ini yang telah disampaikannya melalui lisannya yang suci atau menurut kesaksian para sahabatnya yang mulia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.” (HR Tirmidzi). Dalam riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdillah bin amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma disebutkan, “Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya.”
Indahnya Akhlaq Nabi Muhammad SAW
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, rasul mulia yang mendapat pujian dari Allah karena ketinggian akhlaknya sebagaimana firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4 di atas. Bahkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sendiri menegaskan bahwa kedatangannya untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri manusia, “Aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad).
Baca Juga: Tadabbur QS. Thaha ayat 14, Dirikan Shalat untuk Mengingat Allah
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia menyatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain Anas memuji Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, katanya, “Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam. Saya juga belum pernah mencium bau yang lebih wangi dari bau Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani Rasulullah, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya, mengapa engkau berbuat ini atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu?” (HR. Bukhari dan Muslim).
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengabarkan suatu saat Rashulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang kriteria orang yang paling banyak masuk syurga. Rasulullah menjawab, “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang Baik.” (HR. Tirmidzi).
Tatkala Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menasehati sahabatnya, ia menggandengkan antara nasehat untuk bertaqwa dengan nasehat untuk berakhlak yang baik kepada manusia sebagaimana hadis dari Abi Dzar, ia berkata bahwa Rasuhulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada dan balaslah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya kebaikan itu akan menutupi kejelekan dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Tirmidzi).
Baca Juga: Terus Berjuang Membela Palestina
Timbangan Akhlaq Terpuji
Dalam timbangan (mizan) amal pada hari kiamat tidak ada yang lebih berat dari pada akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba) adalah akhlak yang baik.” (HR. Abu Daud dan Ahmad).
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata, Rashulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling saya kasihi dan yang paling dekat padaku majelisnya di hari kiamat ialah yang terbaik budi pekertinya.” (HR. Tirmidzi).
Dari hadis-hadis di atas dapat dipahami bahwa akhlak yang paling baik memiliki keutamaan yang tinggi, dan kemuliaan akhlak itu ada pada diri Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Karena itu sudah sepantasnya setiap Muslim menjadikan Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai satu-satunya idola utama dalam kehidupan ini dan bukan sebaliknya justeru menjadikan para artis yang jauh dari tuntunan Allah dan Nabi-Nya sebagai idola. Tak ada teladan terbaik di alam fana ini kecuali Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Baca Juga: Lisanmu Adalah Cerminan Iman, Jangan Biarkan Kata-Kata Melukai..!
Seorang Muslim, sudah sepantasnya mengambil akhlak yang baik sebagai perhiasannya di atas perhiasan lainnya di dunia ini. Baik buruk suatu akhlak bukan ditimbang menurut selera individu atau adat yang dibuat manusia. Karena bisa jadi, yang dianggap baik oleh adat bernilai buruk menurut timbangan syariat atau sebaliknya. Jadi, jelaslah bahwa Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah idola terbaik sepanjang masa, wallahua’lam.(RS3/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-18] Tentang Taqwa