Jakarta, MINA – taiwan/">Radio Taiwan Internasional (Rti) menyelenggarakan kegiatan Temu Pendengar di Jakarta, Ahad (4/6), menjadi ajang kedua bagi Rti menggelar pertemuan fisik dengan para pendengar di Indonesia.
Acara ini diramaikan oleh para pendengar dari segala usia, dari yang paling senior berusia 70 tahun hingga sepasang bayi kembar yang baru berumur satu tahun.
Chaiperson Rti, Cheryl Lai menekankan, di saat situasi dunia internasional tengah bergejolak, maka cara terbaik untuk menjaga perdamaian adalah dengan menjalin komunikasi antar sesama manusia.
“Stasiun Rti sudah seharusnya menyebarkan suara perdamaian. Ada banyak tempat di dunia saat ini yang mulai kehilangan rasa perdamaian. Namun demikian, perdamaian dapat tercipta kembali melalui pertukaran yang menghubungkan emosional antar umat manusia,” kata Cheryl Lai.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pendengar Indonesia atas dukungan dan antusias mereka.
Chaiperson Rti, Cheryl Lai menekankan, situasi dunia internasional saat ini tengah bergejolak dan banyak tempat di dunia yang mulai kehilangan rasa perdamaian.
Melalui program multibahasa yang dimiliki Rti, maka Cheryl Lai berharap dapat merekatkan hubungan emosional antar umat manusia, guna menciptakan perdamaian.
Sekretaris Utama Taipei Economic and Trade Office (TETO), Yang Chun Yeh, juga sangat terkesan dengan antusiasme para pendengar di Indonesia.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Ia sangat menantikan kesempatan bagi para pendengar Indonesia untuk mengunjungi Taiwan, serta melihat Taiwan secara langsung.
Yang Chun Yeh menuturkan, para pendengar tersebut sudah mendengar bagaimana kisah tentang Taiwan diceritakan melalui program yang disiarkan Rti. Jika mereka ingin bertandang ke Taiwan, maka TETO di lain pihak akan I memberikan layanan dan bantuan maksimalnya.
Di penghujung acara Temu Pendengar hari ini, penyiar Rti Siaran Indonesia (RTISI), meliputi Tony Thamsir, Farini Anwar dan Amina Tjandra, mengajak seluruh peserta untuk bernyanyi bersama.
Pada saat yang sama, Rti juga menandatangani Letter of Intent (LOI) bersama dengan media digital multi platform, METRUM, yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Kedua belah pihak akan terus membahas detail dan pertukaran program pada masa mendatang.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Semenjak 1957, Rti telah meluncurkan program radio berbahasa Indonesia. Pelayanan dari RTISI sendiri telah memasuki tahun ke-67.
Selain menyampaikan informasi terkini perihal Taiwan melalui siaran gelombang SW, RTISI juga terus berinovasi menggunakan layanan internet dan media sosial untuk memperluas jangkauannya, misal melalui Facebook, aplikasi seluler dan podcast.
Ajang kali ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya di Pontianak, Kalimantan Barat pada Jumat (2/6), yang sempat dihadiri oleh 280 peserta.
Temu Pendengar yang digelar di Jakarta hari ini dihadiri oleh 30 pendengar setia Rti, dimulai dari yang termuda yakni sepasang bayi kembar yang baru berusia 1 tahun hingga pendengar senior yang sudah berusia 60 hingga 70 tahun.
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Temu Pendengar pada hari ini dibuka dengan meriah oleh tarian tradisional khas Jakarta, yakni Ondel-Ondel.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Al-Aqsa, AWG Gelar Sosialisasi di PPTQ Khadijah Pesawaran Lampung