Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RUMAH BUDAYA FADLI ZON KOLEKSI BATU AKIK ASAL SULIKI DAN SUNGAIDAREH

Rana Setiawan - Kamis, 23 April 2015 - 05:33 WIB

Kamis, 23 April 2015 - 05:33 WIB

825 Views

Koleksi Batu Akik asal Suliki dan Sungaidareh di Rumah Budaya Fadli Zon.(Foto: RBF)

akik-suliki-11-300x283.jpg" alt="Koleksi Batu Akik asal Suliki dan Sungaidareh di Rumah Budaya Fadli Zon.(Foto: RBF)" width="300" height="283" /> Koleksi Batu Akik asal Suliki dan Sungaidareh di Rumah Budaya Fadli Zon.(Foto: RBF)

Tanah Datar, 2 Rajab 1436/21 April 2015 (MINA) – Koleksi Rumah Budaya Fadli Zon di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat, bertambah satu lagi. Koleksi itu berupa “batu akik” yang sedang booming setahun terakhir.

Tujuannya, memberi apresiasi atas minat masyarakat Sumatera Barat terhadap batu mulia tersebut.

Manajer Rumah Budaya Fadli Zon, Edin Hadzalic, melalui Siaran Pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, koleksi batu akik itu berasal dari Suliki dan Sungaidareh.

Di Sumatera Barat, kedua daerah itu dikenal sebagai produsen batu akik yang gaungnya sampai ke mancanegara.

Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan

“Bertambahnya koleksi Rumah Budaya ini juga bermaksud memperkenalkan batu akik Suliki dan Sungaidareh, khususnya bagi tamu-tamu yang berkunjung ke Rumah Budaya,” ujar Edin Hadzalic.

Dia mengatakan, koleksi batu akik Suliki dan Sungaidareh tersebut, didapatkan langsung dari kedua daerah tersebut. Koleksi yang tersedia di Rumah Budaya berupa batu bongkahan maupun batu yang sudah siap pakai.

“Semoga koleksi batu akik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang ke rumah Budaya dan bisa menjadi bahan promosi pariwisata Sumatera Barat,” harap Edin Hadzalic.

Sementara itu, Direktur Rumah Budaya Fadli Zon, Hj. Elvia Desita mengatakan, Rumah Budaya Fadli Zon diresmikan pada 4 Juni 2011.

Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia

Salah satu koleksi unggulannya yaitu 100 keris Minangkabau yang dikumpulkan dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Keris itu di antaranya Keris Luk Sembilan asal Pagaruyung yang dibuat pada abad ke-18.

Selain keris, ada songket corak Minangkabau tempo dulu, juga ada 700 lebih judul buku bersejarah yang bertema Minang, sejumlah lukisan kuno, termasuk fosil kerbau berusia dua juta tahun dan fosil-fosil kayu yang telah menjadi batu.

Rumah Budaya telah menjadi salah satu kantong kebudayaan di Ranah Minang yang keberadaannya diharapkan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.(L/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia