Rusia dan Tiongkok Kecam Serangan “Ilegal” AS dan Inggris di Yaman

Ilustrasi: Sesi pertemuan Dewan Keamanan PBB. (Foto: dok. Press TV)

New York, MINA – dan pada Rabu (14/2) mengecam serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris terhadap sasaran di sebagai tindakan ilegal, dan mengatakan bahwa serangan tersebut tidak diizinkan oleh Dewan Keamanan PBB.

Selama beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat dan Inggris telah memimpin operasi pengeboman terhadap Yaman. Pemerintah di Sanaa menyatakan dukungan terbuka bagi warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade melawan perang brutal Israel di wilayah tersebut sejak tanggal 7 Oktober.

Serangan AS dan Inggris tersebut dilakukan sebagai respons terhadap serangkaian operasi yang dilakukan Angkatan Bersenjata Yaman terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan.

Dikutip dari Press TV, dalam pertemuan DK PBB pada Rabu, Wakil Duta Besar AS Robert Wood dan Duta Besar Inggris Barbara Woodward mengeklaim, serangan yang dilakukan oleh tentara Yaman adalah tindakan ilegal dan serangan AS-Inggris terhadap negara Arab tersebut merupakan tindakan yang proporsional dan sah.

Namun, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky dan Utusan Tiongkok untuk PBB Zhang Jun berpendapat, Dewan Keamanan PBB tidak pernah mengizinkan tindakan militer terhadap Yaman.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan, serangan AS-Inggris dan penetapan gerakan perlawanan Ansarullah di Yaman sebagai “Kelompok Teroris yang Ditunjuk Khusus” oleh AS adalah hal yang “mengkhawatirkan.”

Polyansky dari Rusia menekankan bahwa akar penyebab situasi saat ini adalah serangan militer Israel di Gaza yang telah memicu reaksi berantai di Asia Barat, termasuk Yaman.

“Gencatan senjata segera di Gaza akan membantu menstabilkan situasi di Laut Merah, dan deeskalasi di perairan tersebut pada gilirannya akan membuka hambatan bagi upaya utusan khusus, Tuan Grundberg,” tambah Polyansky.

Utusan Tiongkok juga menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di kawasan Laut Merah, khususnya “operasi militer yang berkelanjutan oleh negara-negara tertentu” terhadap Yaman.

Zhang lebih lanjut menyerukan penghentian segera permusuhan yang dilakukan warga Yaman terhadap pelayaran komersial dan menggarisbawahi fakta bahwa Dewan Keamanan belum memberikan sanksi terhadap penggunaan kekuatan apa pun terhadap Yaman.

“Pada saat kritis ini, Tiongkok berharap semua pihak di Yaman akan mengutamakan kepentingan rakyat, menunjukkan tekad, menghilangkan campur tangan, dan dengan tegas memajukan proses politik untuk mencapai hasil akhir,” tambahnya.

Zhang juga menekankan bahwa “tugas paling mendesak adalah segera mendorong gencatan senjata di Gaza dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab untuk mencegah eskalasi regional lebih lanjut.”

Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentinya di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 28.576 orang dan melukai 68.291 lainnya, berakhir. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.