Jakarta, 28 Jumadil Akhir 1437/ 7 April 2016 (MINA) – Saleh Sudrajat anggota Wanadri, organisasi kegiatan alam bebas yang berkedudukan di Bandung, berencana kembali akan menjelajahi langit setelah beberapa tahun lalu ia telah sukses melakukan Ekspedisi Solo Trike Lintas Sabang-Merauke menggunakan pesawat kecil jenis Trike.
“Kalau ada sponsor, rencana kita kembali akan melakukan ekspedisi yang sama dari ujung utara sampai ke Selatan Indonesia, tepatnya Miangas hingga Rote,” kata Kang Saleh, sapaan akrabnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat talkshow Ekspedisi Terbang Solo Sabang-Merauke di Istora Senayan Jakarta, Kamis (7/4).
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada Mei 2008 lalu, Saleh Sudrajat yang jam terbangnya terbilang masih sedikit, hanya bermodal nekat, melakukan Solo Ekspedisi menggunakan pesawat gantole bermesin kecil dari Sabang sampai Merauke disponsori oleh Wanadri dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Pada saat itu Kang Saleh beserta Wanadri memiliki misi khusus memperingati satu abad kebangkitan bangsa dan juga bermaksud untuk membangut rumah sakit khusus.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Wanadri memiliki slogan “Tak ada gunung yang tinggi, rimba belantara, jurang curam dan lautan serta angkasa yang tak dapat dijelajahi oleh Wanadri”.
Kala itu, perjalanan Kang Saleh tidaklah lancar. Pada saat perjalanan ketika ingin mendarat di Bandar Udara Bajawa, Nusa Tenggara Timur, ia sempat ingin menabrak gunung akibat cuaca buruk dan masalah teknis. Selain itu, saat menuju Timika ia sempat berhadapan dengan awan kumulonimbus, awan yang sangat dihindari oleh para pilot pesawat terbang.
Ia hampir saja jatuh, pesawat gantole yang ia tumpangi terbang tak terkendali, air hujan pun memenuhi cockpit. Dari ketinggian 6.000 kaki turun drastis sampai ketinggian 1.000 kaki. Pesawat Kang Saleh hampir menabrak lautan, tapi akhirnya ia bisa selamat melewati awan kumulonimbus dan berhasil menjelajahi langit selama 33 hari.
“Ketika saya ingin jatuh ke lautan, saya pikir ini adalah akhir saya, saya hadapi dengan senyuman, kemudian saya bilang ‘ya Allah ampunilah dosa-dosa saya’ kemudian dalam sepersekian detik dalam hal yang tidak mungkin, pesawat saya tiba-tiba bisa naik ke atas lagi, kemudian berputar-putar lagi, dan akhirnya keluar (dari badai),” kenangnya. (L/M09/P001)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)