Gaza, MINA – Pengelola jejaring sosial terbesar, Facebook (FB) menghapus halaman resmi halaman intifadhah dengan alasan front page ini melansir berita-berita tentang aksi perlawanan dan situasi Al-Aqsha terkini.
Pusat Informasi Palestina (Palinfo) melaporkan bahwa penutupan halaman resmi intifadhah ini dilakukan pihak Facebook setelah FansPage (FP) tersebut menampilkan tindak kekerasan yang dilakukan Israel terhadap para jama’ah shalat di Al-Quds dan Tepi Barat dan dokumentasi perlawanan.
Sementara itu, pengelola halaman intifadhah mengatakan, pihaknya akan terus berupaya menampilkan kebenaran, walau intimidasi, pemberangusan terus dilakukan. Pihaknya akan terus memantau serta membongkar semua bentuk kejahatan Israel dari setiap sisinya.
“Ancaman, pembubaran dan intimidasi takkan mampu menghentikan kami,” kata pengelola halaman yang enggan menyebutkan namanya.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Setidaknya untuk hari Senin (24/7) ini, pasukan penjajah Israel sudah menembakkan dua meriam ke wilayah timur Jalur Gaza dengan alasan sebagai bentuk balasan dari sebuah roket yang diluncurkan pihak perlawanan, menurut laporan media setempat.
Dalam beberapa hari terakhir, situasi di Al-Quds dan Gaza memanas, sejak penjajah Israel secara sepihak menutup Masjid Al-Aqsha dari jamaah masjid paling suci ketiga bagi umat Islam itu. Termasuk memasang logam detector dan cctv.
Beberapa usaha perdamaian dan mencari jalan keluar sedang diupayakan oleh forum internasional, termasuk Indonesia. (T/R06/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza