Senantiasa Beramal Shaleh adalah Mindset orang Beriman

Ustadz Amin Nuroni, S.Sos. di hadapan puluhan jama'ah Tabligh Akbar di Masjid At-Taqwa desa Tebing, Melinting, Lampung Timur, Ahad (5/5). Photo by: Iwan Abdurahman (MINA BIRO SUMATERA).

Lampung Timur, MINA – “Secara otomatis aktivitas beramal (shaleh) adalah mindset yang dibentuk oleh orang yang beriman,” Hal itu disampaikan oleh ulama Lampung Ustadz Amin Nuroni di hadapan puluhan jama’ah Tabligh Akbar di Masjid At-Taqwa desa Tebing, Melinting, Lampung Timur, Ahad (5/5).

Menurut Ustadz Amin, dari aktivitas beramal yang terus dilakukan akan memperkuat iman yang ada di hati kita. Hal tersebut akan menjadi bekal kehidupan dunia akhirat.

“Dimana nantinya ketika hari pembalasan Allah akan mengutus malaikat mencari hambanya yang memiliki iman di hati, cari hamba yg beriman walaupun sebiji zarrah, lalu dimasukkan ke dalam surga,” katanya seraya mengutip ayat dan hadits.

Baca Juga:  Syubban Jama’ah Muslimin Buka Pelatihan Wirausaha Kelas Berdikari

“Ada yang masuk surga hisabnya sebentar, ada yang lama tergantung iman dan nasib pada masing-masing manusia,” tambahnya.

Ustadz Amin mengaitkan dengan kebiasaan umat muslim akhir zaman yang biasanya suka yg minimalis, “Beramal males tapi pengen surga maksimal. Halal mau dan yang haram pun maju tapi masuk neraka ga mau,” sindirnya diikuti tawa jama’ah lainnya.

Amin mengisahkan contoh Abu Lahab sebagai pamannya Nabi, tinggal di lingkungan nabi, dan seorang Abu Lahab bukan lah orang sembarangan, Tapi ia tidak mendapatkan kenikmatan hidayah berupa Iman.

“Coba bandingkan dengan kita yang bukan keturunan Rasulullah, tidak tinggal berdampingan dengan Rasulullah, yang masih banyak pincang dalam beribadah. Tetapi Allah memberikan kita hidayah iman, bukan kah kita diberikan derajat yg baik daripada Abu Lahab?” katanya dengan penuh tekanan.

Baca Juga:  Dua Buku Teguh Santosa Lengkapi Pojok Baca Digital PWI

Jangan sampai turun naik iman kita kayak sinyal, kadang ada kadang tidak. Iman bisa naik turun bisa tinggi dan rendah tapi jangan sekali-kali kita jadikan dalil dalih.

“Semisalnya kita ditanya, kenapa tidak sholat? “Oh biasa lah iman lagi tidak stabil” lho ya salah besar! Jangan biarkan diri kita berdalil dengan keadaan iman yang tidak stabil. Upayakan diri kita untuk terus meningkatkan kualitas iman,” tegasnya.

Amin juga menambahkan, iman itu dibentengi, jangan sampai pada saatnya kita menghadap Allah dalam keadaan iman kita menurun, nauzubillahi min dzalik. (ara)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi