Shamsi Ali: Esensi Hijrah Adalah Pergerakan yang Membawa Perubahan

Imam Islamic Center New York Shamsi Ali. (Foto: Choo Choy May/ThemalayMailOnline.com)

Jakarta, MINA – Imam Jamaica Muslim Center, New York, , dalam Webinar Internasional bertajuk “Peran Kampus dalam Menuju Peradaban Unggul Sebagai Rahmat bagi Semesta Alam” pada hari Sabtu (29/7) mengatakan, esensi dari hijrah adalah pergerakan yang membawa pada perubahan.

“Hijrah adalah pergerakan dan perubahan. Maka hijrah esensinya adalah upaya untuk melakukan perubahan. Kehidupan ini sejatinya pergerakan. Ketika manusia tidak melakukan pergerakan maka terjadi stagnan dan ketika terjadi stagnasi maka bukan lagi disebut kehidupan,” ujar Shamsi Ali pada kesempatan Webinar yang digelar oleh Asosiasi Masjid Kampus Indonesia () dan Nusantara Foundation.

Ia mengatakan, hijrah sendiri menjadi bagian dari para nabi. Seolah-olah Allah mengatakan bahwa hijrah merupakan pilar perjuangan nabi dan rasul. Keberhasilan perjuangan banyak ditopang oleh peristiwa hijrah yang terjadi dalam kehidupan seorang nabi dan rasul.

Baca Juga:  Belgia Dukung Tawaran Keanggotaan Palestina di PBB

“Kenapa begitu penting Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kalau kita mengikuti rentetan sejarah Islam maka ada yang harus kita pahami. Pada fase mekkah ada perkembangan yang kemudian terjadi. Pertama saat beliau lahir kemudian diangkat menjadi rasul hingga beliau Isra’ Mi’raj. Ini adalah fase pembangunan pergerakan secara individu. Maka Rasulullah diperintahkan berhijrah sebagai momentum awal bagi perkembangan dan kebangkitan secara kolektif atau keumatan.

Ia juga menyampaikan terkait hal-hal penting yang harus dilakukan (berhijrah) dalam rangka membangun, mengembangkan dan menguatkan umat yaitu, pentingnya melakukan transformasi cara pandang keimanan agar iman tidak hanya sekedar pada emosi dan sentiment.

Kemudian hijrah perilaku yang harus kembali pada asas moralitas beragama dan hijrah memandang kehidupan sosial agar tidak mudah terbawa. Menurutnya umat Islam harus memiliki pemikiran keilmuan dan membangun percaya diri, yang ini tidak bisa dilakukan tanpa pemimpin yang solid. Bukan hanya penguasa tapi pemimpin.

Baca Juga:  Turkiye Buka Bekas Museum Sebagai Masjid

Webinar ini juga menghadirkan Relawan MER-C dr. Arif Rahman dan Atase Dikbud Kedubes RI untuk Jerman Prof. Ardi Marwan sebagai pembicara. (L/R7/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.