Gaza, MINA – Gerakan Perlawan Hamas, Senin (6/5) sore waktu Gaza, telah menyetujui proposal gencatan senjata dalam perang Gaza yang diajukan oleh mediator Qatar dan Mesir.
Meskipun hingga berita ini dibuat, dari pihak Israel belum mengomentari proposal tersebut.
Dalam keterangan resmi Hamas yang diterima MINA, Selasa (7/5) dini hari WIB, Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan Hamas, melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel.
Dia memberi tahu mereka tentang persetujuan Hamas atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Usulan gencatan senjata mencakup tiga fase, termasuk gencatan senjata permanen.
Sementara menurut informasi yang dihimpun MINA, dari kantor berita Sehab, Wakil Ketua Biro Politik Hamas, Khalil Al-Hayya mengkonfirmasi kepada Al Jazeera bahwa ada tiga fase dalam perjanjian gencatan senjata.
Dia mengatakan, mediator telah mengatakan kepada Hamas bahwa presiden Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan implementasi perjanjian tersebut.
Gencatan senjata diusulkan AS selama enam pekan. Tiga fase gencatan senjata dimulai dengan perjanjian gencatan senjata selama 40 hari.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Fase pertama melibatkan penarikan pasukan Zionis dari Gaza dan gencatan senjata permanen. Fase ini
bersamaan dengan penarikan Israel dari koridor Netzarim yang digunakan Israel untuk membagi Gaza utara dan selatan.
Selain itu, kembalinya warga Gaza yang diusir dan pertukaran tahanan Israel dan Palestina.
Fase kedua dan ketiga mencakup gencatan senjata selama 42 hari untuk setiap fase.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Fase kedua akan mencakup persetujuan penghentian permanen operasi militer dan peperangan, dan penarikan total pasukan Israel dari Gaza.
Proposal tersebut juga mencakup ketentuan yang menyetujui diakhirinya blokade Gaza pada tahap ketiga.
“Kami tahu ini adalah rencana bertahap. Kita tahu bahwa hal ini didasarkan pada pertukaran tawanan dan tahanan sebagai bagian dari gencatan senjata, diikuti oleh bagian kedua, termasuk pertukaran lainnya. Tahap ketiga akan membahas lebih lanjut tentang rekonstruksi,” pungkas Hayya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel