Turkiye Ubah Museum Jadi Masjid

Museum Chora di Istanbul yang resmi diubah menjadi Masjid. (Foto: Istanbul Tour Studio).

Istanbul, MINA – Presiden Turki Recep Toyyib Erdogan hari Senin (6/5) secara resmi kembali mengubah bekas museum di Istanbul menjadi masjid, empat tahun setelah pemerintahnya menetapkan situs tersebut sebagai rumah ibadah Muslim, meskipun ada kritik dari Yunani.

Pada masa Bizantium, lokasi itu digunakan sebagai gereja, yang dikenal sebagai Kariye dalam bahasa Turki. Kemudian pada masa Ottoman, lokasi itu digunakan sebagai masjid, dan pada 1945 dirubah menjadi museum.

Perubahan status museum menjadi masjid dilakukan pada 2020 silam. The New Arab melaporkan.

Seperti Hagia Sophia, yang merupakan gereja selama berabad-abad dan kemudian menjadi museum, Chora telah beroperasi sebagai museum selama beberapa dekade sebelum diperintahkan diubah menjadi masjid. Namun, peresmian resmi Chora sebagai masjid tertunda karena strukturnya kemudian mengalami restorasi.

Baca Juga:  13 Negara Surati Israel untuk Hentikan Agresi ke Rafah

Erdogan pada hari Senin memimpin upacara pembukaan Chora serta bangunan lain yang baru saja dipugar dari ruang konferensi di kompleks istananya di Ankara.

“Semoga ini membawa keberkahan,” kata Erdogan dalam acara yang disiarkan televisi tersebut.

Museum yang terletak di dekat tembok kota kuno Istanbul ini terkenal dengan mosaik dan lukisan dindingnya yang rumit. Bangunan ini dibangun pada abad keempat, meskipun bangunannya mulai terlihat seperti sekarang pada abad ke-11 hingga ke-12.

Bangunan ini berfungsi sebagai masjid pada masa pemerintahan Ottoman sebelum diubah menjadi museum pada tahun 1945.

Yunani mengkritik keputusan pemerintah Turki yang mengembalikan bangunan tersebut menjadi masjid, dan menuduh Ankara “menghina karakter” Situs Warisan Dunia lainnya.

Baca Juga:  Mantan Mossad: Ekonomi Israel Runtuh dan Kalah Perang di Gaza

Keputusan untuk mengubah Hagia Sophia dan Chora kembali menjadi masjid dipandang sebagai langkah yang bertujuan mengkonsolidasikan basis dukungan konservatif dan keagamaan dari partai berkuasa Erdogan di tengah kemerosotan ekonomi.

Pada tahun 2020, Erdogan bergabung dengan ratusan jamaah untuk salat pertama di Hagia Sophia dalam 86 tahun, menepis kritik internasional dan menyerukan agar monumen tersebut disimpan sebagai museum. Sebanyak 350.000 orang mengambil bagian dalam salat di luar bangunan tersebut.

 

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi