Khartoum, 10 Rani’ul Akhir 1438/ 9 Januari 2016 (MINA) – Pasukan Gerak Cepat Sudan (RSF) mengumumkan pada Ahad (8/1), telah menggagalkan penyelundupan 115 imigran ilegal dari berbagai negara melalui kelompok perdagangan manusia di perbatasan antara Sudan, Mesir dan Libya, yang rencananya akan membawa imigran itu ke Eropa.
RSF Sudan, termasuk Keamanan Jasa dan Intelijen Sudan Nasional (NISS), mengatakan “kami berhasil menggagalkan operasi penyelundupan 115 imigran ilegal, sebagian besar dari mereka warga Somalia, Ethiopia dan Eritrea.”
Komandan RSF Umum Mohamed Hamdan Hametti kepada Xinhuanet dikutip MINA, Senin (9/1), imigran ilegal itu rencananya akan diberangkatkan menuju Libya dan kemudian ke negara-negara Eropa.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dia menjelaskan imigran ilegal akan diserahkan kepada pasukan Polisi Sudan untuk menyelesaikan penyelidikan setelah itu mereka akan dideportasi kembali ke negara mereka masing-masing.
Di Sudan telah terjadi peningkatan kegiatan kelompok terorganisir di perdagangan manusia dan bidang imigrasi ilegal.
Pada bulan Oktober 2014, Sudan menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang pemberantasan perdagangan manusia dan imigrasi ilegal yang diikuti neara-negara Afrika dan negara-negara Eropa.
Pemerintah Sudan mengatakan, sedang melaksanakan koordinasi tingkat tinggi dengan Ethiopia, Eritrea, Djibouti, Mesir, Libya dan Tunisia dari Afrika serta Italia, Spanyol, Prancis dan Inggris untuk menghadapi fenomena tersebut.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Sudan dianggap salah satu jalan untuk perdagangan manusia dan imigrasi ilegal.
Negara-negara Eropa sebelumnya telah berjanji untuk mendukung Sudan dalam memerangi perdagangan manusia setelah Khartoum meminta udara logistik dan dukungan maritim dalam mengejar penyelundup manusia multi-nasional. (T/anj/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)