SURVEI: KEKHAWATIRAN TERHADAP KELOMPOK GARIS KERAS MENINGKAT

(Gambar: ARA News)
(Gambar: ARA News)

New York, 4 Ramdhan 1435/2 Juli 2014 (MINA) – Kekhawatiran tentang kekerasan kelompok Islam bersenjata meningkat di negara-negara dengan populasi Muslim mayoritas, dari Timur Tengah ke Asia Selatan, sementara  dukungan bagi kelompok-kelompok garis keras bergeser, demikian diungkapkan dalam jajak pendapat.

Dalam jajak pendapat yang diselenggarakan oleh Pew Research Center berbasis di Amerika Serikat dalam 12 bulan terakhir di tengah perang Suriah dan tingginya serangan dari kelompok bersenjata di Nigeria, telah diwawancarai lebih dari 14.200 orang di 14 negara, demikian Al Jazeera yang dikutip MINA melaporkan.

Menurut lembaga itu, kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda, Hizbullah, Boko Haram dan bahkan Hamas, yang memenangkan pemilihan umum untuk mengambil kekuasaan di Jalur Gaza, juga kehilangan dukungan.

Analisa ini dilakukan dari 10 April – 25 Mei, sebelum Negara Islam Irak dan Levant – sekarang berganti nama menjadi Negara Islam – mengambil alih kota Mosul, Irak Utara dalam serangan kilat yang telah merebut sebagian besar wilayah.

Di Libanon yang berbatasan dengan Suriah, sebanyak 92 persen dari mereka yang diwawancarai dari golongan Sunni, Syiah dan Kristen, mengatakan mereka khawatir tentang kelompok Islam garis keras.

Kekhawatiran juga meningkat di Yordania dan Turki, yang keduanya berbatasan dengan Suriah dan telah menampung banyak pengungsi yang melarikan diri dari perang tiga tahun untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, di mana kelompok pejuang oposisi bergerak ke dalam kekacauan.

“Di Asia, Muslim mayoritas di Bangladesh (69 persen), Pakistan (66 persen) dan Malaysia (63 persen) khawatir tentang kelompok Islam garis keras,” kata laporan Pew.

Namun, di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim yang paling padat penduduknya di dunia, ketakutan seperti itu tidak terjadi, dengan hanya empat dari sepuluh orang yang menyuarakan kecemasan tentang kelompok-kelompok seperti ini.

Mayoritas Muslim Nigeria (79 persen) menentang Boko Haram, kelompok yang menculik lebih dari 200 anak sekolah awal tahun ini, sementara 59 persen dari warga Pakistan mengatakan mereka tidak memiliki cinta untuk Taliban. (T/P09/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0