Suu Kyi Dukung Pembicaraan ‘Tanpa Prasyarat’ untuk Akhiri Krisis

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi. (Foto: Comune Parma)

Tokyo, MINA – Pemimpin yang dipenjara akan mendukung pembicaraan “tanpa prasyarat” untuk mengakhiri krisis yang terjadi di negara itu, menurut laporan media pada Rabu (12/7).

Suu Kyi “mendukung pembicaraan tanpa prasyarat untuk mengatasi krisis Myanmar,” menurut Kyodo News yang berbasis di Tokyo. Anadolu Agency melaporkan.

Pada Desember 2022, dia dijatuhi hukuman 33 tahun penjara setelah kudeta militer menggulingkan pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi pada Februari 2021.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai mengungkapkan bahwa dia baru saja bertemu dengan Suu Kyi, menurut laporan tersebut.

Dia mengungkapkan hal ini kepada rekan-rekannya dari ASEAN yang bertemu untuk pertemuan puncak tahunan mereka di Indonesia.

Aung San Suu Kyi “sehat secara fisik dan mental,” kata laporan itu, mengutip sumber-sumber diplomatik.

Ini adalah pertemuan tingkat tinggi pertama yang diketahui antara Suu Kyi dan pejabat asing mana pun.

Pertemuan tersebut dikatakan berlangsung selama satu jam dan diadakan di sebuah penjara di ibu kota Naypyitaw. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.