Al-Quds, 2 Rabiul Akhir 1438/31 Desember 2016 (MINA) – Imam dan khatib Masjid Al-Aqsha Syaikh Dr. Ismail Nawahda mengingatkan kaum Muslimin agar selalu menjadikan Al-Aqsha di dalam jiwa, kapanpun dan di manapun berada.
“Al-Aqsha adalah milik kita, di dalam jiwa kita dan jiwa kita, dan merupakan bagian dari aqidah kita. Kita tidak akan meninggalkan dan melupakannya walaupun sejenak,” ujar Syaikh Ismail Nawahda pada khutbah Jumat (30/12) di Masjid Al-Aqsha Palestina.
Dia juga mengapresiasi positif keputusan Lembaga PBB UNESCO yang menegaskan bahwa kawasan Masjid Al-Aqsa termasuk Tembok Barat adalah hak eksklusif umat Islam dan bukan untuk non-Muslim.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Keputusan itu dapat menjadi rujukan untuk menolak setiap kegiatan pembersihan etnis dan pengubahan nama-nama jalan dan tempat-tempat di kawasan Al-Quds, lanjutnya, di hadapan puluhan ribu jamaah Jumat.
Seusai pelaksanaan shalat Jumat, Eyad, seorang jamaah ditangkap pasukan keamanan pendudukan Israel di salah satu gerbang Al-Aqsa. Ia dicurigai sebagai fotografer, dan kemudian dimintai keterangan di salah satu lokasi di pusat kota di Al-Quds, laporan kantor berita Palestina “Wafa” yang dikutip MINA, Sabtu.
Seusai Jumatan, pasar-pasar tradisional di sekitar kota Al-Quds yang dilalui jamaah, ramai dikunjungi jamaah. Ribuan warga pun terlihat membeli barang-barang yang diperlukan.
Sementara, pasukan Israel tampak berjaga-jaga tersebar di berbagai jalan, gang, dan sudut-sudut kota Al-Quds yang dilalui warga. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)