SYEIKH RAED SALAH SERUKAN MOBILISASI MASSA DUKUNG AL-AQSHA

Al-Quds (Yerusalem), 22 Syawal 1434/29 Agustus 2013 (MINA) -Kepala Gerakan Islam di wilayah pra-1948 Syeikh Raed Salah menyerukan umat Islam terutama rakyat Palestina untuk melakukan mobilisasi massa ke Masjid Al-Aqsha pada Rabu mendatang (4/9) untuk menentang himbauan yang diulang untuk serangan kolektif terhadap masjid Al-Aqsha oleh ekstrimis Yahudi pada liburan mereka.

Moblisasi massa direncanakan akan di mulai dari berbagai wilayah di Palestina khususnya dari Haifa, Jaffa, Lod, dan Ramle.
Seruan Syeikh Raed Salah itu disampaikan pada khutbah Jumat lalu (23/8) di Masjid Al-Hawarna, Kota Al-Quds, Palestina.

Baca Juga:  Israel Buka Kembali Penyeberangan Erez ke Gaza

Dia menunjukkan bahwa ada berita yang mempromosikan kesiapan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha pada 4 September 2013 mendatang. Mereka  juga akan menyerbu kiblat pertama bagi umat Islam itu antara 15 dan 19 September 2013.

Raed Salah menunjukkan bahwa acara mobilisasi massa tersebut bertajuk “Wahai Al-Quds. Kami akan datang”. Dia berharap semua warga Palestina ikut berpartisipasi pada hari itu.

Dia menekankan bahwa penjajah Israel berusaha untuk membagi Masjid Al-Aqsha di bawah perlindungan pasukan militernya. “Penjajah (Israel) sedang mencoba untuk mengulangi pengalaman Masjid Ibrahimi di Hebron untuk memaksakan kontrol pada Al-Aqsha,” tambahnya.

Kehadiran orang-orang yahudi secara intensif terjadi baru-baru ini setelah diumumkannya  rancangan undang-undang Israel mengenai pembagian waktu ibadah bagi jamaah Muslim dan Yahudi di kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Baca Juga:  Komisi X DPR Minta Pemerintah Evaluasi Kurikulum Merdeka, UKT, Hingga Kesejahteraan Guru-Dosen

Hari-hari tertentu dalam sepekan akan hanya diberikan bagi orang-orang Yahudi dan pada saat  mereka melaksanakan ritualnya, jamaah Muslim tidak akan diizinkan masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.

Jika RUU ini disahkan, maka waktu yang diberikan bagi orang-orang Yahudi akan meningkat, sehingga membatasi waktu kunjungan bagi jamaah Muslim untuk melakukan ibadah terutama melaksanakan shalat Jum’at di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Langkah itu melengkapi upaya Yahudisasi total di Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha di mana yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam melaporkan sebanyak 104 sinagog Yahudi juga telah tersebar di sekitar lingkungan Masjid Al-Aqsha.

Sebelumnya, lembaga penjajah Israel Yishai telah mengungkapkan rencananya untuk membangun sinagog baru di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, Palestina.

Baca Juga:  34 Senator Partai Republik Desak Biden Hentikan Rencana Sambut Pengungsi Gaza

Yayasan Al-Aqsha juga mengungkapkan bahwa penggalian Israel di bawah kompleks Masjid Al-Aqsha mencapai 18 meter di bawah tanah, dan kini di dalam terowongan tersebut sudah dibangun beberapa ruangan untuk menampung 5.000 orang.

Pada tahun 2020, Israel direncanakan akan menyelesaikan kota bawah tanah terbesar di kompleks Masjid Al-Aqsha yang akan menampung enam juta orang.

Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds adalah satu kesatuan. Al-Quds meliputi seluruh tembok yang mengelilingi kompleks Masjid Al-Aqsha.

Masjid Al-Aqsha merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam. Hal itu terkait dengan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu’ Alaihi Wa Salam. Nabi ketika itu naik ke Sidratul Muntaha melalui Masjid Al-Aqsha. (T/P02/R2).

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Admin

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0