Tahanan Palestina di Israel Tak Dapat Layanan Pengobatan Layak

Gaza, MINA – Pusat Studi melaporkan, Selasa (15/1), sebanyak 23 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel menderita namun tidak menerima perawatan atau pengobatan memadai dari otoritas penjara.

Sebagaimana laporan yang dikutip MEMO, Rabu (16/1), Layanan Penjara Israel hanya menyediakan obat penghilang rasa sakit untuk pasien tersebut.

Direktur Pusat Studi, Riyadh Al-Ashqar menjelaskan, seorang tahanan asal Jenin bernama Sami Abu Dayyak (36) telah dipenjara selama 16 tahun dan kini sedang menderita kanker usus.

Ashqar, yang juga mantan tahanan, mengatakan bahwa Abu Dayyak hampir mati. Dia menuduh Israel berusaha membunuhnya secara perlahan dan menyakitkan dengan tidak menawarkan perawatan medis yang memadai.

Dia mengumpulkan data sejumlah tahanan lain sebagai contoh dari mereka yang sangat membutuhkan operasi dan perawatan untuk mereka, termasuk Yaser Rabayeh (44), dari Betlehem, yang telah berada di penjara sejak 2011 dan juga sedang menderita kanker usus.

Selain itu, seorang tahanan dari Nablus bernama Bassam Al-Sayeh (45) yang menderita kanker kandung kemih, darah dan tulang, juga sangat membutuhkan pembedahan jantung.

Kemudian Fuad Al-Shobaki, yang berusia 79 tahun sebagai tahanan tertua dan dalam kondisi kesehatan yang buruk, juga sedang menderita kanker kandung kemih.

Ashqar menunjukkan bahwa narapidana yang didiagnosis menderita penyakit kanker saat di penjara dan usai dibebaskan cenderung meninggal di rumah tak lama kemudian karena kurangnya pengobatan yang memadai.

Dia meminta semua badan lokal, regional dan internasional yang terlibat dalam masalah tahanan untuk menekan otoritas pendudukan Israel untuk menawarkan perawatan medis yang tepat kepada tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara mereka. (T/R01/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rendi Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.