Tahun ini Kemenag Beri Beasiswa 255 Santri Berprestasi

Jakarta, 25 Rajab 1437 /3 Mei, 2016 (MINA) – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen ) Kementerian Agama () RI akan memberikan 255 beasiswa dalam Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2016.

Beasiswa yang dikemas dalam PBSB ini merupakan program afirmatif Kementerian Agama dalam rangka memperluas akses para santri untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi papan atas di Indonesia.

“Tahun ini kita akan menerima 255 santri berprestasi dari seluruh Indonesia untuk dikuliahkan di perguruan tinggi terkenal. Setelah melewati seleksi yang ketat,” kata Kamaruddin Amin Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI saat konferensi pers di Kantor Kemenag Jakarta, Selasa, (3/5).

Jumlah ini menurun dibanding tahun lalu, namun yang terpenting menurut Kamarudin adalah keberlanjutan.

Pengumuman kelulusan akan dipublikasikan pada tanggal 26 Mei 2016 mendatang, sesi pendaftaran dilakukan pada 29 Maret – 22 April 2016 lalu. Pemberian beasiswa dilakukan seleksi terlebih dahulu dan tes dilakukan pada 3 – 15 Mei 2016.

Namun tes sekarang berbeda dengan tahun lalu yang masih menggunakan lembar kertas jawaban.

“Perbedaannya dengan tahun lalu adalah, tahun ini seleksi secara online, menggunakan sistem computer based test (CBT). Sistem ini hadir untuk meminimalisasi kecurangan atau kebocoran soal serta untuk menghemat anggaran pelaksaan,” tambahnya.

Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) sudah berjalan sejak tahun 2005 dan telah mensarjanakan sekitar 3.000 santri, tujuan program ini adalah memperluas akses dan meningkatkan mutu santri masuk ke perguruan tinggi papan atas di Indonesia, dan untuk mengejar ketinggalan lembaga pendidikan pesantren.

Selanjutnya ekspansi dan pemerataan peserta program beasiswa. Hal ini didasari hasil evaluasi yang dilakukan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bahwa dominasi peserta lebih dari 80 persen berasal dari Pulau Jawa, sementara dari luar Jawa khususnya Indonesia Timur kurang dari 10 persen.

Setelah itu, pemberdayaan alumni PBSB dengan melakukan langkah-langkah strategis kaitannya dengan model pengabdian santri pasca lulus. Salah satu program yang dilakukan adalah dengan mengirim alumni ke pondok pesantren di perbatasan negara atau di daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terlua, Terdepan).

“Khusus fokus ketiga, saat ini Kementerian Agama telah bekerja sama dengan 13 daerah 3T mengembangkan pondok pesantren,” ungkapnya.

Salah satu upaya konkrit dalam pengembangan pondok pesantren di daerah 3T adalah penandatangan MoU atau Perjanjian Kerjasama antara Ditjen  Pendidikan Islam Kementerian Agama dengan Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai Prov. Maluku Utara tentang Pembangunan dan Penyelenggaraan Pondok Pesantren Perbatasan.

“Hari ini, kami juga melaksanakan penandatanganan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Morotai, dan ini menambah jumlah dari 13 perjanjian kerjasama pengembangan Ponpes yang sudah ada,” imbuhnya.

Hadir dalam acara jumpa pers Program Beasiswa Santri Berprestasi Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohsen, Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Musafir, Wakil Rektor IV Universitas Cendrawasih Yulius Ary Mollet, Bupati Morotai Weni R. Paraisu, dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Rudi Subiyantoro.

Selain itu adalah bentuk kerjasama antara dunia pendidikan tinggi dengan pondok pesantren dalam upaya memperkuat pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pengembangan masyarakat. (L/M09/Ima/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.