Trump Klaim Arab Saudi Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump mengumumkan, Kamis (10/9) pihaknya telah memulai pembicaraan serius dengan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan entitas Israel.

“Sangat mungkin untuk mendapatkan perdamaian di Timur Tengah dan telah memulai dialog dengan . Anda akan melihat mereka segera bergabung,” kata Trump pada konferensi pers di Gedung Putih, seperti dikutip dari Shehab News Agency.

“Trump mengulangi lebih dari sekali bahwa Arab Saudi akan bergabung dalam perjanjian yang dimulai UEA pada pertengahan Agustus untuk menormalkan hubungan dengan entitas Israel,” keterangan sumber itu.

Pada 7 September, Riyadh dan Washington mengumumkan percakapan telepon yang mempertemukan raja Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, Presiden AS Donald Trump, tentang masalah Palestina dan perjanjian aliansi Emirat dengan entitas Israel.

Namun, menurut Saudi Press Agency “SPA”, Raja Salman menyatakan kepatuhannya pada inisiatif Arab untuk menyelesaikan masalah Palestina.

Arab Saudi mengusulkan Inisiatif Perdamaian Arab pada tahun 2002, di mana negara-negara Arab menawarkan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai imbalan atas persetujuan mereka dengan Palestina untuk mendirikan negara mereka dan penarikan penuh Israel dari tanah yang didudukinya dalam perang tahun 1967.

Dua hari sebelumnya, outlet media Ibrani, terutama situs web Israel Today, menerbitkan laporan yang menyatakan, raja Saudi terus menentang proses normalisasi terbuka antara negaranya dan Israel, meskipun ada kemajuan signifikan dalam upaya mencapai terobosan politik dengan Riyadh.

Surat kabar itu menunjukkan, karena oposisi raja, kecil kemungkinan langkah normalisasi dengan Arab Saudi akan tercapai dalam waktu dekat.

Namun, izin Arab Saudi untuk lewatnya pesawat Israel ke dan dari UEA memberikan indikasi fleksibilitas Riyadh terkait hubungan dengan entitas Israel, sebuah posisi yang pantas mendapatkan ucapan terima kasih dari Presiden AS dan penasihatnya, Jared Kushner, yang dianggap sebagai bapak baptis pemulihan hubungan Israel-UEA.

Abu Dhabi dan Tel Aviv, dengan restu dari Presiden AS, Donald Trump pada 13 Agustus 2020, mengumumkan dalam pernyataan resminya bahwa Perjanjian Perdamaian Israel-UEA telah tercapai, sebagai puncak dari hubungan rahasia yang erat yang diperpanjang selama beberapa tahun terakhir.

Pengumuman perjanjian antara Abu Dhabi dan Tel Aviv menyebabkan kemarahan berbagai pihak termasuk dan juga kecaman-kecaman bermunculan setelah pengumuman normalisasi itu. (T/R12/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA).

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.