Tujuh Amalan Penghapus Dosa-Dosa

Ali Farkhan Tsani, Da’i Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar  dan Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Setiap kita manusia tentu tidak terlepas dari dosa, yaitu melanggar syariat Allah. Dari satu dosa ke dosa berikutnya, digambarkan sebagai titik-titik noda di dalam hati. Semakin banyak dan sering berbuat dosa, maka semakin hitam pula hati kita. Hingga akhirnya tak mampu lagi membedakan mana dosa mana bukan, selalu terbawa arus maksiat, terbuai bujukan rayu syaitan untuk melanggar aturan-Nya.

Namun, tentu Allah tidak ingin membuat hamba-hamba-Nya putus asa dan terjerembab ke dalam jurang penuh lumpur dosa. Karena itu, Allah dengan kebijaksanaan-Nya telah menyediakan pula -amalan, yang apabila dilakukan, ia dapat menghapus dosa-dosa. Di antara amalan-amalan itu adalah:

1. Melakukan Taubat Nasuha

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ تُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةً۬ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيُدۡخِلَڪُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ…..

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…..”. (QS At-Tahrim [66]: 8).

Taubat nasuha artinya taubat yang sungguh-sungguh, semaksimal mungkin, murni dan jujur. Kita hendaknya mencurahkan segala daya dan kekuatan untuk menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat dengan taubat nasuha, bertekadan tidak akan mengulanginya lagi, serta mengiringi dengan amal shalih.

2. Membiasakan Istighfar

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

وَمَن يَعۡمَلۡ سُوٓءًا أَوۡ يَظۡلِمۡ نَفۡسَهُ ۥ ثُمَّ يَسۡتَغۡفِرِ ٱللَّهَ يَجِدِ ٱللَّهَ غَفُورً۬ا رَّحِيمً۬ا

Artinya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisa [4]: 110).

Dengan membiasakan “istighfar” bukan hanya dapat menghapus dosa. Namun juga dapat memberikan kelapangan jalan dan berbagai kemudahan yang dijanjikan Allah. Seperti disebutkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ 

Artinya: “Barangsiapa yang membiasakan diri dengan istighfar, Allah akan menjadikan jalan keluar baginya pada setiap kesulitan, pemecahan baginya pada setiap kebingungan, dan memberikan rezkinya dari arah yang tak disangka-sangka.” (HR Abu Dawud).

3. Melazimkan Shalat Tahajjud

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ , آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ , كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka adalah telah berbuat baik (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam (shalat tahajjud) dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah (beristighfar).” (QS Adz-Dzariyat [51]: 15-18).

Di dalam hadits disebutkan:

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ

Artinya: “Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat tahajud) karena ia (shalat tahajud) adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan membuat kalian lebih dekat kepada Allah serta dapat menghapuskan kesalahan dan dosa.” (HR Ahmad).

4. Rajin Berdzikir Kepada Allah

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرً۬ا كَثِيرً۬ا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya”. (QS Al-Ahzab [33]: 41).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَا عَلَى الأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ إِلاَّ كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ »

Artinya: “Tidaklah seorang di muka bumi ini mengucapkan: “Laa ilaha illallaah, wallaahu akbar, subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah”, melainkan dosa-dosanya akan dihapus walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR Ahmad dari ‘Abdullah bin ‘Amr).

5. Rajin Shalat Berjama’ah di Masjid

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرۡكَعُواْ مَعَ ٱلرَّٲكِعِينَ

Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.” (QS Al-Baqarah [2]: 43).

Kalimat : “ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’”, adalah perintah untuk mendirikan shalat secara berjamaah.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً

Artinya: “Barangsiapa bersuci/berwudhu di rumahnya, lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan (shalat berjama’ah), maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR Muslim).

6. Suka Membaca Shalawat Kepada Nabi

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰٓٮِٕڪَتَهُ ۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّۚ يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab [33]: 56).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ, قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ

Artinya: “Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya  sepuluh kali dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.” (HR An-Nasa’i dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu).

7. Gemar Bershadaqah

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

إِنَّ ٱلۡمُصَّدِّقِينَ وَٱلۡمُصَّدِّقَـٰتِ وَأَقۡرَضُواْ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنً۬ا يُضَـٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ أَجۡرٌ۬ كَرِيمٌ۬

Sesungguhnya orang-orang yang bershadaqah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan [pembayarannya] kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS Ak-Hadid [57: 8).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار

Artinya: “Shadaqah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR At-Tirmidzi).

Demikian beberapa contoh amalan yang dapat menghapus dosa-dosa kita kepada Allah. Semoga kita dapat mengamalkannya. Aamiin. (P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.