Jakarta, MINA – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Republik Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Al-Dhaheri, menyampaikan ketertarikan UEA untuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, khususnya pada pengembangan dan penyediaan energi terbarukan.
Dubes Salem Al-Dhaheri, mengatakan, UEA siap mendukung perjalanan transisi energi Indonesia.
“Saya katakan bahwa kami tetarik (investasi di IKN). Tapi kami pun harus diyakinkan untuk kolaborasi yang bermanfaat di masa depan,” kata Salem Al-Dhaheri saat temu media di Kediaman Duta Besar UEA untuk Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa malam (11/4).
Dia menyampaikan, bahwa proyek energi ini adalah proyek yang bagus, di mana UEA dan Indonesia memiliki tujuan yang sama dalam aksi mitigasi perubahan iklim, diversifikasi bauran energi, pengembangan visi hijau, serta masa depan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Dubes juga menyampaikan kerja sama UEA dengan Indonesia semakin meningkat, salah satunya dengan mendukung proyek pengembangan pembangkit listrik Cirata Floating Photovoltaic, sebagai proyek pertama pembangkit tenaga listrik dengan mempergunakan floating solar panel, dan sekaligus merupakan proyek terbesar di dunia.
Menurut Dubes Salem Al-Dhaheri, ketersediaan energi terbarukan di suatu negara akan menjadi salah satu pendorong utama keputusan investasi banyak perusahaan. “Jadi UEA perlu diyakinkan soal proyek (industri energi terbarukan) ini,” ujarnya.
Selain itu, UEA dan Indonesia telah menjalin kerja sama dalam Pengembangan Proyek-Proyek Energi terbarukan di Indonesia. Proyek tersebut di antaranya, pengembangan proyek-proyek baru Energi Baru Terbarukan (EBT) dan berbagi informasi untuk evaluasi dan analisa kelayakan proyek.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penekenan kerja sama antara Pertamina lewat Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) dengan perusahaan energi terbarukan UEA Masdar pada akhir 2022, yakni pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Blok Rokan dengan periode perjanjian kerja sama selama 2 tahun yakni mulai 12 November 2022 hingga 2024.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Sementara itu, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohammed Al-Mazroei pun menyampaikan hal serupa soal kejelasan proyek IKN. Namun, secara gambaran besar proyek IKN menarik karena menggunakan energi terbarukan.
“Ibu kota ini akan jadi ibu kota pertama di dunia dengan sumber energi terbarukan,” pungkas Mohammed Al-Mazroei.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta