Uni Eropa Serukan Penghentian Segera Pertempuran di Aleppo

London, 16 Dzulqa’dah 1437/19 Agustus 2016 (MINA) – Uni Eropa dalam pernyataanya pada Kamis (18/8) menyerukan untuk penghentian segera pertempuran di Aleppo, Suriah, untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis.

Uni Eropa sepeti dilaporkan Middle East Eye, mendesak penghentian perang itu untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan dapat mencapai sekitar 1,5 juta warga sipil yang terperangkap di wilayah itu.

“Uni Eropa dan negara-negara anggotanya mendesak terutama untuk segera mengirimkan bantuan pada perbaikan sumber air dan infrastruktur listrik,” kata Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini.

Sementara Rusia mengatakan akan mendukung langkah PBB untuk melakukan gencatan senjata.

Rusia sebagai sekutu pemerintah Suriah, yang mengebom daerah yang dikuasai kelompok oposisi bersenjata mengatakan, pihaknya bersedia untuk mendukung proposal yang dibawa Utusan PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura, berupa “jeda kemanusiaan” selama 48 jam di Aleppo, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan.

Mistura sebelumnya mengatakan bahwa tidak ada konvoi bantuan yang mencapai wilayah yang terkepung di Suriah selama sebulan terakhir. Ia juga menambahkan, satuan tugas kemanusiaan telah ditangguhkan sampai pekan depan.

De Mistura mengatakan usulan untuk jeda kemanusiaan 48 jam dalam pertempuran di Aleppo akan menjadi topik utama pertemuan dengan kelompok negara yang bekerja untuk penghentian perang.

Sejak awal tahun, PBB dan mitra Palang Merah telah menyampaikan bantuan untuk sekitar 1,3 juta warga Suriah yang tinggal di daerah yang terkepung atau sulit dijangkau.

Empat daerah yang terkepung itu adalah Madaya, Zabadani, Foah dan Kafraya, utusan PBB menambahkan.

Sementara itu, beberapa relawan bantuan independen telah mampu mencapai kota Aleppo dengan membawa pasokan medis dan makanan, mempertaruhkan nyawa pada serangan udara oleh jet Rusia dan Suriah.

Jet Rusia dan Suriah terus melakukan serangan udara intensif di ke kubu oposisi di Suriah utara untuk mencegah mereka mengirimkan bala bantuan ke Aleppo.

Pada Rabu 17/8 serangan udara di kota Idlib, 60 kilometer barat daya Aleppo, menewaskan 25 orang termasuk 15 warga sipil,  menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.

Pesawat pemerintah Suriah terus melakukan serangan terhadap oposisi di provinsi Idlib, serta bagian dari provinsi Aleppo, katanya.

“Rezim Suriah dan pesawat Rusia sedang melakukan puluhan serangan setiap hari di provinsi Idlib dan barat provinsi Aleppo untuk mencegah bala bantuan mencapai posisi itu,” kata Kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman.

Lebih dari 290.000 orang telah tewas dan lebih dari setengah penduduk telah mengungsi sejak konflik Suriah meletus pada Maret 2011. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf