Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unicef: 2.000 Anak Republik Demokratik Kongo Dieksploitasi Kelompok Militan

Syauqi S - Ahad, 23 April 2017 - 15:18 WIB

Ahad, 23 April 2017 - 15:18 WIB

232 Views ㅤ

Foto: World Bulletin

Kinshasa, 25 Rajab 1428/22 April 2017 (MINA) – Unicef badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi dan anak-anak mengungkapkan, sedikitnya 2.000 anak-anak hidup dalam tekanan di bawah kepungan atau perangkap kelompok militan di wilayah Kasai, Republik Demokratik Kongo (DRC).

Selain itu, Unicef pada Jumat (21/4) mengatakan lebih dari 600.000 orang mengungsi karena meningkatnya kekerasan di wilayah itu.

Badan PBB tersebut juga menyatakan, keamanan dan krisis kemanusiaan telah memengaruhi lebih dari 1,5 juta anak secara keseluruhan,World Bulletin melaporkan.

“Anak-anak Kasai dipaksa menghadapi kesulitan yang mengerikan, ratusan anak-anak terluka dalam kekerasan tersebut, laporan menunjukkan anak-anak ditahan, diperkosa, dan bahkan dieksekusi,” ujar Tajudeen Oyewale, perwakilan UNICEF di DRC, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Sedikitnya 300 anak telah terluka parah dan lebih dari 4.000 orang telah terpisah dari keluarga mereka, menurut PBB.

Badan PBB tersebut juga mengatakan 350 sekolah telah hancur di provinsi yang sama, sementara satu dari tiga pusat kesehatan di Kasai Tengah tidak beroperasi lagi.

Kasai Tengah adalah basis kelompok  Kamwina Nsapu. Kekerasan antara Kamwina Nsapu dan pasukan keamanan memburuk pada Agustus 2016 setelah tentara pemerintah membunuh pemimpin kelompok tersebut.

Sejauh ini lebih dari 400 orang tewas dalam pertempuran antara pasukan keamanan Kongo dan milisi, menurut PBB.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Pada hari Rabu, PBB mengatakan telah menemukan 17 kuburan massal tambahan di Provinsi Kasai Tengah, sehingga jumlah kuburan massal yang didokumentasikan di DRC menjadi 40. (R11/B05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Rekomendasi untuk Anda