Wamenlu Turki: Pengungsi Palestina Hadapi Kesulitan Luar Biasa

Gaza, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri Turki Ahmed Yildiz mengatakan, menghadapi kesulitan luar biasa yang tak terbayangkan, tidak adil dan tidak dapat diterima sama sekali.

Ia mengatakan pada Rabu (4/10) dalam kunjungannya ke Jalur Gaza, dan menyampaikan penghargaannya atas upaya-upaya Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina ().

“Kita hatus terus menciptakan peluang bagi pengungsi Palestina dan melindungi akses mereka terhadap perawatan kesehatan dasar dan pendidikan, serta mempromosikan hak mereka untuk hidup bermartabat,” ujarnya, seperti disebutkan Quds Press.

Yildiz menekankan bahwa “krisis pengungsi Palestina hanya dapat diselesaikan melalui solusi berkelanjutan, dan ini dapat dicapai melalui solusi dua negara.”

“Negosiasi untuk sebuah solusi harus mengarah pada negara Palestina yang merdeka, berdaulat dan independen di sepanjang perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur (Al-Quds) sebagai ibukotanya,” katanya.

Komisaris Jenderal UNRWA menyampaikan apresiasinya yang mendalam atas dukungan Turki yang meningkat untuk pengungsi Palestina dan lembaga bantuan UNRWA.

“Sebagai salah satu mitra senior UNRWA, Turki selalu menunjukkan solidaritas dan komitmen yang mendalam terhadap masalah pengungsi Palestina,” katanya.

Turki adalah salah satu anggota pendiri Komite Penasehat pada tahun 1949 dan selalu menjadi bagian penting bagi pengungsi UNRWA dan Palestina, baik sebagai negara donor maupun mitra strategis.

Pada bulan Juli tahun ini, Turki menjadi Wakil Ketua Komite Penasehat bersama Swiss. Turki juga merupakan Ketua tetap Kelompok Kerja Pembiayaan UNRWA.

Pernyataan Turki sekaligus menyanggah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyerukan PBB untuk membubarkan UNRWA. Netanyahu menuduh UNRWA melakukan hasutan anti-Israel.

Bantuan untuk UNRWA

Ahmed Yildiz mengadakan kunjungan ke Jalur Gaza bersama delegasi pejabat dari Kemenlu, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki, Kepala Manajemen Bencana dan Darurat, serta Bulan Sabit Merah Turki.

Tahun ini, Turki menyediakan total $ 1,5 juta (sekitar Rp20 miliar) untuk operasi dasar, bersama dengan 15.000 metrik ton tepung untuk pengungsi Gaza, senilai $ 4,6 juta (sekitar Rp62 miliar).

Selain itu, Turki juga memberikan kontribusi keuangan regulernya terhadap anggaran UNRWA.

UNRWA menghadapi meningkatnya permintaan atas jasanya karena meningkatnya jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar, tingkat kerentanan terhadap kehidupan mereka dan kemiskinan mereka yang memburuk.

Pembiayaan UNRWA hampir seluruhnya didanai melalui kontribusi sukarela negara-negera donor. Sementara dukungan finansial tersebut masih belum seimbang dengan tingkat pertumbuhan kebutuhan.

UNRWA meminta semua negara anggota untuk bekerja secara kolektif dan membuat semua upaya yang mungkin untuk mendanai anggaran secara penuh.

Lembaga bantuan pengungsi ini didirikan sebagai badan PBB melalui resolusi Majelis Umum tahun 1949, dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada sekitar 5 juta pengungsi Palestina yang terdaftar.

Misinya adalah untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina di Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sehingga mereka dapat mewujudkan potensi pembangunan manusia sepenuhnya sampai solusi yang adil dan abadi atas penderitaan mereka.

Layanan bantuan meliputi pendidikan, perawatan kesehatan, bahan makanan, layanan sosial, infrastruktur, perbaikan kamp, ​​perlindungan dan kredit mikro. (T/RS2/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.