Wapres: 99 % Masjid di Indonesia Dibangun Masyarakat

Jakarta, 16 Rajab 1437/22 April 2016 (MINA) — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla () menyatakan, 99 % Masjid di Indonesia, dibangun dan dibiayai masyarakat, bahkan tanpa bantuan pemerintah.

“Hanya masjid besar dan di kantor saja yang dibangun oleh pemerintah. Setiap kantor ada masjidnya, berdampak baik guna melaksanakan ajaran agama Islam di Indonesia,” terang saat menutup Musabaqah Hafalan al-Qura’n dan Hadits (MHQH) Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz Alu Su’ud tingkat Asia Pasifik ke-7 di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (21/4).

Dalam penutupan Musabaqah yang diikuti 150 peserta dari 25 negara dan 24 pendamping dari 24 negara tersebut, hadir Pangeran Khalid bin Sulthan bin Abdul Aziz Alu Su’ud, Kedutaan Besar Arab Saudi, para duta besar, dan perwakilan negara sahabat.

Hadir pula Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dan Keluarga Besar Ditjen Bimas Islam serta beberapa pejabat tinggi negara seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Ade Komaruddin dan para peserta Musabaqah.

“Di Indonesia, ada sekitar 30 ribu pondok pesantren, puluhan ribu Madrasah, 50 lebih PTKIN dan ratusan PT swasta. Inilah ciri khas Islam Nusantara,” imbuh Wapres, demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Menurut Wapres, Indonesia adalah negara yang plural. Namun demikian, Indonesia memiliki prinsip Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi satu.

“Masyarakat Islam kita mempunyai berbagai perbedaan dalam melaksanakan ajaran Islam. Meski demikian, kita saling menghormati, tidak hanya dalam agama, namun juga dalam pemerintahan,” kata Wapres.

“Kita semua tidak ingin, perbedaan menjadikan kita berkonflik, berselisih dan bermusuhan. Inilah makna dari sebuah persahabatan. Mari, kita bersatu. Bukankan banyak ayat Al-Quran yang mengajak kita untuk bersatu?,” tambahnya.

Wapres prihatin terhadap kejadian yang menimpa beberapa negara Islam, utamanya di Timur Tengah. Menurutnya, dulu Rasul Muhammad SAW berhijrah untuk mendapatkan rasa aman. Kini, jutaan saudara kita hijrah ke Eropa untuk mendapatkan keselamatan. “Semua karena radikalisme dan terorisme. Dan itu bukanlah ajaran Islam,” ungkap Wapres.

Wapres melihat, negara Islam dikarunia SDA melimpah dari Tuhan. Dua per tiga minyak bumi dan gas berada di negara Islam. Ini adalah karunia Allah SWT. “Mari kita kelola dengan baik, mari kita jauhkan diri dari perpecahan dan terus bangun persatuan. Dan semoga Musabaqah ini mampu memberi kekuatan untuk menambah persatuan antarkita” harap Wapres.

Pelaksanaan MHQH berlangsung 18-20 April 2016 di Masjid Istiqlal Jakarta. Lomba hafalan Al-Quran adalah kategori hafalan 10 juz, 15 juz, 20 juz dan 30 juz dan juga hadits.

Sebelumnya, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak mengatakan, para pemenang MHQH Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz Alu Su’ud, akan menjadi tamu kehormatan Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia saat menunaikan Ibadah Haji Tahun 2016 ini.

“Nantinya, para juara MHQH akan berhaji bersama para juara MHQH tingkat Nasional yang diselenggarakan pada Maret Lalu. Jika para pemenang menolak berhaji, maka akan mendapat ganti berupa hadiah uang” imbuh Dubes.(T/R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.