Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres RI Buka Dialog Tingkat Tinggi Indo-Pasifik

sajadi - Rabu, 20 Maret 2019 - 12:03 WIB

Rabu, 20 Maret 2019 - 12:03 WIB

1 Views

Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla secara resmi membuka Dialog Tingkat Tinggi tentang Kerja Sama Indo-Pasifik atau High Level Dialoge Indo Pasific Cooperation (HLDIPC) di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Rabu (20/3).

“Dari Indonesia, konsep Indo Pasifik adalah kerjasama saling menguntungkan berdasarkan pada prinsip-prinsip keterbukaan, transparansi, inklusif dan penghormatan terhadap hukum internasional,” kata Wapres RI.

Ia juga mengatakan, forum ini mempertemukan negara-negara kawasan Indo Pasifik yang sama-sama berada di area cincin api, sehingga berpotensi menghadapi tantangan yang sama.

“Jadi dalam dialog indo Pasifik ini bukan untuk menuangkan ide-ide hanya dalam satu konteks saja, namun untuk mensinergikan poin-poin dan kepentingan berdasarkan perdamain dan stabilitas regional yang saling menguntungkan,” jelas Wapres.

Baca Juga: Sebanyak 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir

Singkatnya, Wapres menjelaskan, ini adalah kerjasama Indo pasifik dari semua untuk semua.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi telah menyampaikan, kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik selaras dengan visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia.

Sebagai negara kepulauan yang terletak di dua samudera (Hindia dan Pasifik) di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia ingin mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan makmur berdasarkan rasa saling percaya, saling hormat, dan semangat kerja sama.

Menlu RI juga melaporkan kepada Wapres, forum yang mengangkat tema “Menuju Kawasan yang Damai, Sejahtera, dan Inklusif” tersebut, di hadiri oleh pejabat-pejabat tingkat Menteri, wakil menteri, perwakilan organisasi internasional dari berbagai negara-negara Samudera Hindia dan Pasifik.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Sebanyak 18 negara anggota Pertemuan Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS) termasuk Menlu Australia dan Wakil PM Selandia Baru menghadiri dialog yang digagas Indonesia tersebut. (L/Sj/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Rekomendasi untuk Anda