Wisata Budaya Muslim Diminati Rakyat Hungaria

Masjid Malkoch Bey, Hungaria.

Budapest, MINA – Sebuah jasa wisata untuk mengenal sejarah dan budaya di Budapest beserta masjid-masjidnya diminati rakyat Hungaria, menyusul ketidakmengertian mereka terhadap agama yang akhir-akhir ini muncul di media.

Tiga tahun lalu, Anna Lenard mulai menjalankan bisnis tur yang dia namai Setamuhely. Namun waktu itu, bisnis diakui Anna sepi pelanggan. Menurutnya, hikmah dari setiap anti Islam yang berkembang di Hungaria menjadikan bisnis ini menjanjikan.

“Tur ini maksudnya untuk mengenal ‘Muslim di sekitar kita’, dan sekarang menjadi salah satu tur yang populer (di sini),” katanya seperti dikutip media.

Pemerintah Hungaria baru-baru ini menegaskan sikap anti imigran di negaranya. Hal ini sontak berpengaruh pada kehidupan setidaknya 4 ribu Muslim yang sudah tinggal di negara itu.

“Kebanyakan orang belum pernah bertemu dengan seorang Muslim dalam kehidupan mereka dan ini … bersama dengan apa yang mereka dengar setiap hari di media menyebabkan banyak ketegangan dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Saya pikir inilah alasan utama mengapa orang datang (tur) sekarang,” tambah Anna.

Data dari grup think tank Tarki menunjukkan jumlah warga yang anti terhadap Islam dan imigran di negara itu meningkat hingga 60 persen tahun ini, naik 19 persen dari dua tahun lalu.

Dilaporkan, sekitar 80 orang Hungaria non Muslim mengikuti tur yang didirikan Anna setiap bulannya.

Biasanya, tur berjumlah 30 orang per kelompok di bawa ke sebuah masjid kecil yang tersembunyi di dalam apartemen tua di mana umat Islam datang untuk beribadah.

“Saya sangat tertarik dengan segala sesuatu yang multi budaya dan agama yang hidup di antara kita,” kata Nauszika, seorang psikolog yang mengikuti tur tersebut.

“Ini adalah cara terbaik untuk kehilangan ketakutan Anda jika Anda mulai bertanya kepada orang yang Anda takuti,” tambah salah satu pemimpin tur Marianna Karman, seorang pakar Afrika yang mualaf.(T/RE1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.