Yakhsyallah Mansur: Kekuasaan itu Urusan Allah

Jakarta, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengatakan, sebuah merupakan urusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dia lah yang menentukan seseorang mendapat kekuasaan atau tidak.

“Meskipun seseorang berusaha dengan keras untuk mendapat kekuasaan, tetapi jika Allah tidak menghendakinya maka semua itu tidak akan terjadi,” ujarnya saat menyampaikan tausiyah dihadapan pimpinan dan dan wartawan Kantor Berita MINA, di Jakarta, Rabu (18/7).

Yakhsyallah menyebutkan, hal tersebut sejalan dengan firman Allah pada Q.S Ali Imran ayat 26 yang artinya “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

“Kemudian dilanjutkan pada ayat selanjutnya (27) yang artinya; Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas),” jelasnya.

Maka dari itu, ia menegaskan, Jamaah Musimin (Hizbullah) tidak pernah berpikir untuk merebut kekuasaan atau mendapatkan kekuasaan.

“Semua itu bisa dilihat dari kisah Fir’aun, Ashabul Kahfi, dan Yunus As. Dari kisah-kisah tersebut kita bisa mellihat  bahwa sebuah kekuasaan pasti berganti itu merupakan hal yang pasti,” tambahnya.(L/R04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)